RENUNGAN HARIAN (SELASA, 18 FEBRUARI 2020)


RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SELASA, 18 FEBRUARI 2020
PEKAN BIASA VI (Warna Liturgi Hijau)

St. Flaciarus; Fransiskus Regis
BACAAN I: Yak. 1:12-18
MAZMUR: 94:12-13a.14-15.18-19
BACAAN INJIL: Mrk. 8:14-21

Injil Markus 8:14-21
Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti." Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul." Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"

BACA JUGA:

RENUNGAN:
Yesus menegur murid-murid-Nya karena keresahan mereka mengenai roti. Keresahan ini memperlihatkan bahwa mereka menyangsikan kuasa-Nya dalam memenuhi kebutuhan mereka, meskipun mereka telah mengalami banyak mukjizat mengenai hal tersebut. teguran-Nya disertai dengan kemarahan, karena Dia mengetahui hati murid-murid-Nya, dan tahu bahwa mereka memang perlu ditegur dengan keras. “Belum jugakah kamu paham dan mengerti semua yang telah sering kamu saksikan? Telah degilkah hatimu sehingga tidak ada lagi yang bisa membuatmu terkesan atau membuatmu mematuhi perintah Tuhanmu”. Bagi Yesus jelas ragi-ragi Herodes bisa menjadikan masyarakat berbuat tidak adil karena kelompok Herodes adalah kaum Saduki dan atheis yang tidak menenal Allah. Ketidakadilan terjadi karena orang tidak mengenal Allah. 
Oleh karena itu, jangan heran jika dalam kehidupan bermasyarakat kita masih menemukan bahwa orang-orang yang mengaku beragama sering kali berlaku tidak adil. Pengalaman keagamaan sekedar menjadi pengalaman formalitas kelembagaan yang tidak diwujudkan dengan perbuatan nyata. Ketika agama dilepaskan dari perbuatan belas kasih dan kemanuasiaan maka terjadilah pengkhiatan agama. 
Bapa Yang Berbelas Kasih, jadikanlah kami murid-murid yang dungguh dibentuk oleh Engkau sendiri untuk menjadi pelaku sabda, sehingga iman kami sungguh hidup. Amin

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SELASA, 18 FEBRUARI 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel