KOLEKTE ELEKTRONIK GEREJA


Kolekte atau persembahan gereja, merupakan suatu wujud dari persembahan hasil usaha dan jerih payah kita untuk gereja. Kita menyisihkan sebagian harta kita yang berupa uang dan juga hasil bumi untuk persembahan gereja. Hasil dari persembahan atau kolekte gereja biasanya digunakan sebagian untuk membantu aksi sosial bagi mereka yang membutuhkan.

Di era globalisasi yang semakin maju ada beberapa gereja di kota-kota besar yang menerapkan kolekte menggunakan uang elektronik (e-money). Gereja yang menerapkan, biasanya telah menyiapkan mesin electronik data capture (EDC) di pintu-pintu gereja. Umat dapat menggunakan mesin tersebut untuk memberikan kolekte persembahannya baik dalam jumlah yang kecil ataupun besar. Tentu hal ini dapat mempermudah mereka yang tidak membawa uang secara tunai.

Penerapan kolekte elektronik tentu dapat menjadi perdebatan bagi sebagian orang yang kurang setuju dengan penggunaan kolekte digital ini. Ada beberapa hal yang membuat hal ini menjadi perdebatan. Mereka yang menganggap kolekte elektronik merupakan hal yang dapat menghilangkan esensi dalam ekaristi gereja. Yang mana gerja harus tetap mempertahankan kolekte yang berupa kantong atau kotak kolekte yang diedarkan saat persiapan persembahan. 

Jika kita membaca Injil Lukas 21:1-4 dikatakan demikian, “Ketika Yesus mengangkat mukaNya Ia melihat orang-orang kaya memasukan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia juga melihat seorang janda miskin memasukan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya”. Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa tradisi kolekte persembahan sudah berlangsung sejak lama oleh agama yahudi. Dan tradisi ini pun diteruskan oleh gereja hingga saat ini. Persembahan kolekte yang pada umumnya dalam bentuk uang tunai harus tetap dipertahankan, supaya tidak menghilangkan esensi dari persembahan dalam ekaristi gereja yang kudus.

Persembahaan gereja sesungguhnya yang harus ada di meja altar adalah roti dan anggur saja. Sedangkan untuk persembahan berupa uang tunai dan persembahan hasil dari bumi lainnya ditempatkan di dekat altar.

BACA JUGA :

Kolekte elektronik yang sudah berjalan disebagian kota-kota besar memang tidak dapat terelakan. Apalagi dengan era digital dan jaman yang semakin maju sekarang ini membuat penggunaan kolekte elektronik menjadi tidak terhindarkan lagi. Semoga dengan penggunaan kolekte elektronik tidak menghilangkan kekudusan ekaristi dalam gereja.

0 Response to "KOLEKTE ELEKTRONIK GEREJA "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel