Pengertian Kaul Dalam Gereja Katolik

Apakah anda pernah mendengar kata Kaul? Dalam gereja katolik Kaul diperuntukan bagi para suster, bruder, frater dan imam dan semua pelayan gereja katolik yang terlibat dalam hidup membiara. Apakah itu Kaul? Kaul adalah janji yang sudah dipertimbangkan secara bebas oleh pribadi untuk ucapkan seseorang kepada Allah dan dengan sepenuh hati ingin memenuhi janji itu dengan keutamaan yang ada didalam dirinya. Setiap orang yang dapat menggunakan akal budinya dapat mengikrarkan kaul itu. 
Kaul menjadi tidak sah jika:
1. Dalam paksaan. Jika seseorang untuk mengucapkan kaul dengan paksaan maka tidak dapat diakui secara sah telah mengikrarkan kaul dalam gereja. 
2. Dalam tekanan dan secara mental belum siap untuk mempertanggung jawabkannya. Maka kaul yang diucapkannya juga tidak sah.
Pada dasarnya kaul mengikat hanya kepada orang yang mengucapkannya saja. Kaul juga memiliki masa waktunya. Jika semisal seorang pimpinan Gereja memberhentikan seseorang untuk keluar dari biara atau konggergasinya maka kaul itu sudah tidak lagi berfungsi untuk dipenuhi. Selain itu Kaul juga dibedakan menjadi dua yaitu Kaul sementara dan Kaul kekal. Kaul sementara adalah kaul yang diucapkan sementara dengan waktu satu atau dua tahun saja. Ketika waktu selesai maka ikatan yang terucap dalam kaul itu dengan sendirinya selesai. Sedangkan kaul kekal yaitu kaul yang mengikat secara kekal dalam waktu yang lebih lama bahkan seumur hidup. 

Baca Juga :

Ada tiga Kaul yang dihidupi dan diikrarkan oleh lembaga hidup bakti yaitu Ketaatan, Kemiskinan, dan Kemurnian. Kaul manakah yang paling berat? Ketiganya ini saling berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan semua sama kedudukannya berat atau tidaknya kaul ada tergantung bagaimana yang menjalani. Jadi jika ada satu Kaul yang dilanggar maka pasti akan berpengaruh terhadap kaul yang lainnya. Kaul haruslah diungkapkan dan dijalankan pada kehidupan yang nyata. Jangan hanya sekedar mengucapkan tetapi juga dijalankan dengan sebaik-baiknya. Walalupun ada Imam-imam yang tidak secara langsung mengucapkan janji kaul (misalnya imam projo) tetapi mereka juga menjalankannya sungguh-sungguh dalam kehidupan. 
Mereka yang mengucapkan janji kaul haruslah taat pada aturan-aturan gereja, pada pimpinan terlebih juga pada Kristus, Injil dan juga Gereja.

0 Response to "Pengertian Kaul Dalam Gereja Katolik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel