RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 5 FEBRUARI 2025)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 5 FEBRUARI 2025
Peringatan Wajib
St. Agatha
Ibr. 12: 4-7,11-15; Mzm. 103:1-2,13-14,17-18a; Mrk. 6:1-6
BcO Rm. 14:1-23
Warna Liturgi Merah
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Renungan:
Emas berasal dari butiran pasir dan dipanasi dengan api yang panas untuk mendapatkan emas yang murni. Dari proses pemanasan ini memberikan contoh soal kesulitan dan penderitaan. Surat kepada Jemaat Ibrani memberikan nasihat untuk bisa melihat kesulitan dan penderitaan secara positif, yaitu bahwa ada kasih Allah di balik semuanya itu. Bukan Allah yang memberikan penderitaan, melainkan di dalam setiap penderitaan ada kasih Allah yang ditampakkan yang membuat kita semakin bertekun dalam cinta kepada Tuhan.
Dalam bacaan Injil, Tuhan Yesus juga secara kemanusiaan mengalami penolakan di tempat asalnya sendiri. Orang memandang hanya kemanusiaan dari Tuhan Yesus. Mereka tidak mau menerima keallahan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus dapat melewati penolakan ini dengan cinta kasih sebagai Allah. Banyak hati yang akhirnya percaya kepada-Nya.
Kita juga dapat belajar dari kesetiaan Santa Agata, yang kita peringati hari ini, dalam menghidupi dan mempertahankan kemurnian cintanya akan Tuhan dengan hidup murni. Walaupun dengan jalan kesulitan dan penderitaan, dia tetap menjalaninya dengan sukacita. Bahkan sampai ia menerima mahkota kemartiran. Marilah kita menjaga kemurnian cinta kita akan Tuhan sehingga kita akan selalu menemukan kasih Tuhan dalam setiap kesulitan dan penderitaan yang kadang muncul dalam kehidupan kita.
Allah yang kami sembah dan muliakan. Kami sering kali menolak tawaran kasih dan keselamatan-Mu. Kami mohon ampun. Sudi kiranya Engkau membuka hati kami untuk menyambut rahmat yang Engkau selalu berikan untuk kami. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 5 FEBRUARI 2025)"
Post a Comment