RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 24 JANUARI 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 24 JANUARI 2024

Hari Biasa III

2Sam. 7:4-17; Mzm. 89:4-5,27-28,29-30; Mrk. 4:1-20;

BcO Kej 22:1-19.

Warna Liturgi Putih

Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga ia tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Ia sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."

Renungan :

Para murid Yesus tidak memahami makna perumpamaan tentang penabur. Karena itu, mereka bertanya pada Sang Guru. Yesus menjelaskan bahwa Sang Penabur adalah Tuhan sendiri dan benih adalah Firman-Nya. Sementara tanah tempat benih itu tumbuh menggambarkan tanggapan yang berbeda terhadap Firman Tuhan. Perumpamaan itu diakhiri dengan seruan,"Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 

Mendengarkan adalah hal yang sangat penting dalam hubungan kita dengan Tuhan. Dalam Injil, proses mendengarkan itu mencakup tahapan berikut: 1 ) mendengar pesan dengan sungguh-sungguh, 2) memahami pesan, 3) menyesuaikan pesan dengan konteks pribadi; setelah kita mencapai tahap ketiga ini, tahap terakhir akan mengikuti, yaitu 4) bertindak berdasarkan pesan. Ketika orang sanggup memandang hidup dengan kaca mata Firman Tuhan, atau sebagaimana ajaran Tuhan dalam Kitab Suci, maka perilakunya lambat-laun akan semakin sesuai dengan ajaran itu. Lambat-laun ia tidak perlu memaksakan diri untuk bertindak. Kebebasannya bertindak datang dengan sendirinya sebagai buah kasatuan dengan Kristus dan jalan-Nya. 

Tuhan, semoga telinga kami selalu terbuka terhadap undangan sabda-Mu dan berusaha sekuat tenaga untuk mengamalkannya dalam hidup sehari-hari. Amin


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 24 JANUARI 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel