RENUNGAN HARIAN (SELASA, 9 AGUSTUS 2022)

RENUNGAN HARIAN

SELASA, 9 AGUSTUS 2022

PEKAN BIASA XIX (HIJAU)

St. Oswaldus; Sta. Teresia Benedikta;

BACAAN I: Yeh. 2:8-3:4

MAZMUR: 119:14.24.7.103.111

BACAAN INJIL: Matius 18:1-5.10.12-14

DOA PAGI:

Allah Bapa Maha Baik, Engkau telah mengutus Musa dan Yosua untuk menuntun umat pilihan-Mu memasuki tanah terjanji. Semoga kami pun selalu setia mengikuti bimbingan Putra-Mu Sang Musa baru, untuk selalu melangkah di jalan keselamatan. Amin

RENUNGAN:

Ada banyak cara untuk mengalami berkat Tuhan atau juga merasakan kasih yang berkelimpahan dalam hidup ini. Penginjil Matius menunjukan kepada kita pemeliharaan dan kasih sayang Allah yang tidak menghendaki seorang pun dari kita hilang atau binasa, maka dicari dan diselamatkan: Bapamu yang disorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang (Mat.18:14).

Salah satu sikap yang dapa kita wujudkan untuk mengalami kasih Tuhan adalah Pertobatan terus-menerus dan terjadi sederhana seperti anak-anak kecil. Percya akan pemeliharaan dan kebaikan dari yang lebih dewasa.

Kita disuguhi ungkapan cinta dan perhatian nyata dari “Rumah Sakit Apung” dr Lie Dharmawan. Dengan modal menjual rumah sendiri dan mengajak relawan yang peduli kesehatan di pedalaman Indonesia yang tak terjangkau oleh pelayanan puskemas atau rumah sakit, dr Lie membeli kapal kayu bekas yang dijadikannya Rumah Sakit Apung. Setelah sekian waktu melayani orang-orang terpinggirkan, akhirnya rumah sakit apung ini Tenggelam.

Apakah kemudian tamat riwayat pejuang kemanusiaan ini? Ternyata ... dilimpahkan berkat. Dengan dibantu oleh sebuah stasiun televisi swasta, juga didukung kepiawaian seorang Denny Siregar untuk menyapa para pemerhati, donatur, serta penikmat seruput kopi, dalam waktu tidak lama terkumpul 15 miliar rupiah yang dapat digunakan untuk membeli satu kapal untuk rumah sakit apung. Bahkan berkat Tuhan sangat melimpah melalui para donatur yang tergerak hatinya. Melalui rekening Yayasan Dokter Peduli, akhirnya terkumpul lebih dan 30 miliar, hingga dapat membeli dua buah kapal untuk dijadikan Rumah Sakit Apung.

Kolaborasi yang apik antara kepintaran menggunakan sosial media, kepercayaan banyak orang terhadap pelayanan dr Lie dan kawan-kawan relawan kesehatan-kemanusiaan serta hati yang tergerak oleh kisah kemanusiaan yang tidak ada embel-embel mencari popularitas diri, membawa kepada kemaslahatan bagi banyak orang. Sikap kerendahan hati yang tulus dalam pelayanan, dibarengi dengan promosi melalui sosial media yang terpercaya, serta teruji dalam mengelola keuangan dan kebaikan banyak dermawan/relawan, menjadi persembahan kehidupan untuk kemanusiaan yang adil dan beradab. Semoga terus muncul kebaikan hati dan ketulusan nyata di negeri Indonesia tercinta. Kasih dan pemeliharaan Allah Sang Penyayang Kehidupan tiada akhirnya, selalu diperbarui dengan pelbagai cara.

Share this post