RENUNGAN HARIAN (JUMAT, 5 AGUSTUS 2022)

RENUNGAN HARIAN

JUMAT, 5 AGUSTUS 2022

PEKAN BIASA XVIII

Pemberkatan Basilika SP Maria

BACAAN I: Nah. 1:15:2:2; 3:1-3.6-7

MAZMUR: Ul. 32:35cd.36ab.39abcd;

BACAAN INJIL: Matius 16:24-28

DOA PAGI:

Allah Bapa Yang Mahamulia, Engkau berkenan melestarikan hidup kami dengan daya kekuatan Roh-Mu. Semoga kami setia mewujudkan kehendak-Mu dalam perkataan dan perbuatan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Allah sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Nabi Nahum membangkitkan semangat orang-orang di sekitarnya seperti seorang penyair yang merangkai kata-kata indah memotivasi, tetapi melemparkan kata-kata yang menyakitkan sebagai seorang nabi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Nahum mungkin adalah nabi yang paling keras dikritik para komentator. Ia dituduh mengabaikan dosa umatnya, menumpahkan darah melawan orang-orang Niniwe, menunjukkan sukacita yang kejam, dan membenci orang-orang kafir. Pesan pengharapan pada awal kitab ini menemukan wujud totalnya secara deskriptif, dramatis dan optimis hampir dalam keseluruhan kitab yang memuat tiga bab ini.

Dilihat dan munculnya pesan pengharapan dalam kitab ini, dapat dipastikan bahwa yang menjadi konteksnya adalah situasi dan kondisi ancaman yang menumbuhkan tanggapan atau reaksi keras, terutama terhadap penindasan yang tidak adil oleh kekuatan asing. Terhadap penindas yang keras dan kejam ini, sang nabi menunjukkan perlawanannya sebagai representasi sikap orang sebangsanya. Seiring dengan itu, sang nabi juga menyampaikan suatu kesadaran bahwa penindas ini terlalu kuat untuk dilawan rakyat kecil Yehuda. Oleh karena itu, ia terus menyampaikan pesan optimismenya ini dengan TUHAN sebagai panglimanya.

Masa-masa sulit saat Nahum hidup menjelaskan penggunaan bahasanya yang cenderung kasar. Penggunaan ungkapan yang lugas cenderung kasar ini justru mengilhami para penulis selanjutnya, sekaligus menyemangati orang-orang percaya yang penuh harapan yang hidup di masa-masa sulit yang sama. Kiranya semangat yang sama kita peroleh untuk terus berjuang menjalani hidup yang kerap kali terasa sangat keras. Dari Nahnum kita memperoleh semagat untuk terus berjuang tanpa kenal lelah dan mengandalkan kekuatan Allah dalam menghidupi segala macam rintangan hidup

Share this post