RENUNGAN HARIAN (RABU, 15 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

RABU, 15 JUNI 2022

PEKAN BIASA XI (HIJAU)

St. Vitus; St. Modestus

BACAAN I: 2Raj. 2:1.6:14 

MAZMUR: 31:20.21.24;

BACAAN INJIL: Injil Matius 6:1-16.16-18

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah menaruh belas kasih kepada kami. Ajarilah kami untuk selalu hidup mengasihi sesama dan mendermakan dengan tulus ikhlas apa yang telah kami sterima dari kemurahan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN:

Menurut Abraham Maslow, kebutuhan psikologis yang paling tinggi dari manusia adalah aktualisasi diri. Artinya, setelah semua kebutuhan dasarnya terpenuhi, termasuk makanan, minuman, sandang, dan papan, manusia cenderung untuk mencari dan mendapatkan pengakuan dan orang lain di sekitarnya. Saat mendapatkan pengakuan positif dan orang lain, dalam rupa apresiasi, perhatian, atau pujian, seseorang akan merasa dirinya lengkap dan sempurna. Lebih dari itu, ia pun akan merasa bahwa hidupnya bermakna.

Artinya, ia tidak sekadar hidup sebagaimana tumbuhan atau hewan. Dengan pengakuan itu seseorang dapat merasa bahwa dirinya berguna bagi sesamanya. Tentu saja, upaya menggapai aktualisasi diri ini merupakan suatu ikhtiar yang positif. Akan tetapi, jika upaya mendapatkan itu lantas menggunakan aneka macam cara yang negatif; tentu nilai positifnya akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Dalam Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa yang dikejar orang beriman sebagai aktualisasi dirinya seharusnya adalah berlaku dengan jujur atau tidak munafik. Yesus mengatakan bahwa upah mereka yang berlaku munafik telah mereka dapatkan di dunia ini. Sebagaimana segala sesuatu yang ada di dunia, sifat upah itu sementara alias tidak kekal. Sebaliknya, untuk mereka yang melakukan kewajiban agama dengan tulus dan jujur, upah yang diperoleh berasal dan Allah yang sifatnya kekal abadi. Dengan upah yang kekal, aktualisasi diri itu mendapatkan orientasi yang benar. Mari kita mencoba hidup dengan tulus dan jujur dengan mengikis aneka macam motivasi-motivasi sampingan yang kerap kali membonceng dan membebani langkah kita untuk hidup makin baik di hadapan Allah.

Share this post