RENUNGAN PAGI (RABU, 7 APRIL 2021)

RENUNGAN PAGI


RENUNGAN PAGI

RABU, 7 APRIL 2021

OKTAF PASKAH I (PUTIH)

St. Yohanes Baptista de la Salle

BACAAN I: Kis. 3:1-10

MAZMUR: 105:1-2.3-4.6-7.8-9;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 24:13-35

DOA PEMBUKA:

Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju kebahagiaan sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala Masa. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Peristiwa sedih kerap membuat banyak orang tidak mampu berpikir jernih dan memandang segala sesuatu dengan jelas. Lebih lagi peristiwa kematian orang yang sangat dicintai. Orang terdekatnya akan benar-benar terpukul dan sangat kecewa. Rasa kehilangan semacam itu membuat emosi gampang tersulut.

Rangkaian peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus benar-benar menjadi sebuah permenungan iman bagi kita. Ibu Yesus jelas menjadi orang yang paling kehilangan atas wafat Yesus di salib. Namun demikian, dalam Injil hari ini menceritakan bahwa Maria berdiri di bawah kaki salib. Hal ini tampaknya biasa saja, namun bila kita merenungkannya betapa Maria, menjadi orang yang kuat. Ia tetap beridiri tegar di bawah salib.

Dalam Oktaf Paskah, kita diajak merenungkan peristiwa dua murid Emaus yang begitu kecewa dan sedihnya atas kematian Yesus; tidak lagi mengenali Yesus yang sedang berbicara kepada mereka selama perjalan menuju Emaus. Pengenalan yang terganggu itu pun mendorong mereka mengundang Yesus untuk tinggal berama mereka malam itu. Akhirnya, pandangan dua murid itu terbuka dan mengenali Yesus berada bersama mereka pada saat memecahkan roti.

Kita sering mengudang Tuhan dalam kesedihan yang kita rasakan. Tuhan pun sudah berkenan hadir dan masuk ke dalam kehidupan kita yang sedang sedih. Sayangnya, kita tidak pernah mengenali kehadiran-Nya. Bahkan saat kita hadir dan mengikuti Ekaristi. Kerap kali kita hanya sekedar mengikuti Ekaristi tanpa menyadari bahwa Yesus hadir di sana. Entah karena kesedihan yang kita rasakan atau karena kesibukan atau karena sekedar rutinitas yang harus dilakukan sebagai penganut agama. Ekaristi menjadi cara Emaus mengenali Yesus, kiranya menjadi cara kita juga mengenali kehadiran-Nya dalam hidup kita. Melalui Ekaristi, bukan lagi kita yang mengundang Yesus hadir, melainkan Yesus yang mengundang kita untuk duduk sejenak di dekatnya. 


0 Response to "RENUNGAN PAGI (RABU, 7 APRIL 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel