RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 19 September 2020)


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 19 September 2020

PEKAN BIASA XXIV (HIJAU) 

St. Yanuarius; St. Theodorus

BACAAN I: 1Kor. 15:35-37.42-49

MAZMUR: 56:10.11-12.13-14

BACAAN INJIL: Luk. 8:4-15

Injil Lukas 8:4-15

Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

RENUNGAN:

Tanah dan benih dua hal yang tak terpisahkan dan saling mengandalkan untuk dapat mencapai tujuan keberadaannya. Manusia pertama kehilangan hidup karena memilih menolak Allah dan memakan buah terlarang. Adam Baru yaitu Kristus merendahkan diri dan taat sampai mati, namun bangkit kembali, sehingga benih kehidupan ditabur kembali oleh Kristus.

Yesus dalam Injil hari ini bicara tentang Kerajaan Allah melalui perumpamaan tentang benih yang sama. Tanah jalanan, berbatu, dan semak berduri tidak menghasilkan buah, sedangkan tanah subur menghasilkan buah yang berlipat ganda. Jenis tanah menjadi cermin disposisi batin setiap manusia. Disposisi bukan harga mati, tetapi bisa berubah tergantung apakah kita mau mengolah tanah itu. Kuncinya yaitu ketekunan. “Tanah yang baik itu adalah orang, yang mendengarkan firman itu, menyimpan dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan”. Adam memwakili tanah yang menghasilkan karena tidak taat. Kristus karena ketaatan seperti tanah subur menghasilkan hidup dan berbuah melimpah.

Ya Yesus, semoga kami semakin setia mendengarkan dan melaksanakan sabda-Mu dengan tekun. Amin 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 19 September 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel