RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020

PEKAN BIASA XXIV (HIJAU)

St. Yosef dr Copertino; St. Yohanes Makias

BACAAN I: 1Kor. 15:12-20

MAZMUR: 17:1.6-7.8b.15

BACAAN INJIL: Luk. 8:1-3

Injil Lukas 8:1-3

Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

RENUNGAN:

Dalam setiap pertunjukan musik, drama, film, tv, atau acara tertentu, ada begitu banyak pendukung acara yang terlibat. Namun demikian, tidak semua tampil di atas panggung. Ada istilah pemain ‘di belakang layar’. Di akhir acara biasanya ditampilkan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mendukung keberhasilan program acara tersebut. Dalam film atau TV biasanya ditayangkan ‘credit’ semua pihak yang ikut mendukung acara. Itu merupakan bentuk penghargaan bahwa peran di belakang layar penting dan amat menentukan keberhasilah sebuah acara pertunjukan.

Lukas tampaknya sangat peka akan peran-peran belakang layar dalam sunyi para perempuan yang mendukung Yesus dan para murid. Dalam Injilnya, Lukas memberikan apresiasi secara khusus kepada para perempuan tersebut atas kontribusi mereka melalui harta kekayaan mereka: “Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yaitu Maria yang disebut Magdalena, Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka”.

Salah satu syarat yang disampaikan untuk mengikuti Yesus adalah menyangkal diri dan memanggul salib dan mengikuti-Nya. Di situ dituntut kesediaan untuk menanggalkan ego dan mengambil peran-peran dibelakang layar, sunyi, jauh dari liputan, dan pemberitaan. Bila tidak matang dan sadar diri, pelayanan, karya atau posisi dapat dimanipulasi menjadi ajang mencari panggung diri bukan pewarta Injil. Hanya dengan mengosongkan diri, kita dapat sungguh bangkit bersama Kristus yang telah dibangkitkan dari antara orang mati.

Ya Yesus, semoga kami menjadi semakin rendah hati dan dengan sukacita ikut serta dengan segenap hati mewartakan sukacita Injil, juga ketika itu harus mengambil peran-peran tersembunyi dan sunyi. Amin


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 18 SEPTEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel