RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 23 SEPTEMBER 2020)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 23 SEPTEMBER 2020

PEKAN BIASA XXIV (Warna Liturgi Hijau)

PW. St. Pius dr Pietrelcina

BACAAN I: Ams. 30:5-9

MAZMUR: 119:29.72.89.101.104.163

BACAAN INJIL: Luk. 9:1-6

Injil Lukas 9:1-6

Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

RENUNGAN:

Salah satu ciri dasar orang-orang bijak adalah keseimbangan. Tidak berat sebelah, jatuh dalam sikap ekstrem, tidak juga berlebihan tetapi secukupnya. Ada istilah yang sering dipakai dalam olah hidup rohani, namun sekarang sudah jarang didengarkan, yaitu ugahari. Hal itu tidak hanya berlaku untuk urusan makan minum atau kebutuhan jasmani, tetapi juga berlaku untuk hal-hal lain. Situasi miskin dan kaya bisa berkembang menjadi kutub yang ekstreme, yang sama-sama berpotensi membuat manusia ternoda, jatuh dari keluhuran martabatnya. Selain itu, keduanya harus sama-sama menyimpan potensi manusia melupakan, menyangkal dan menunggalkan Tuhan. Kemiskinan dan kekayaan bisa sama-sama merusak. Kemiskinan membuat manusia bisa bertindak nekad, jahat dan kriminal. Kakayaan juga dapat membuat manusia serakah dan menjarah, menjadi srigala yang ganas.

Amsal mengingatkan khazanah yang nyaris tak terdengar lagi, “Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata; Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku”. (Ams. 30:8-9)

Sikap ugahari dalam segalanya, terutama dalam hal jasmani, menuntun kita bertumbuh dalam keutamaan rohani yaitu kemerdekaan batin. Kita tidak lagi terikat dan terobsesi oleh berbagai belenggu yang membuat kita sesak dan terpaku. Kiranya itulah yang dimaksudkan Yesus dalam Injil ketika ia memberikan nasihat saat mengutus para murid-Nya: “Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju!” Ada bekal yang lebih dari cukup telah diberikan Yesus kepada kedua belas murid-Nya, yaitu ‘tenaga dan kuasa’ untuk mengusir setan-setan dan untuk menyemuhkan penyakit-penyakit. Sebagaimana para murid, Yesus mengutus kita untuk memberitakan Kerajan Allah. 

Tuhan Yesus, semoga kami semakin ugahari agar kami bertumbuh dalam kemerdekaan batin, sehingga kami semakin siap sedia Engkau utus untuk mewartakan keselamatan dan sukacita Kerajaan Allah. Amin 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 23 SEPTEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel