RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 22 SEPTEMBER 2020)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 22 SEPTEMBER  2020

PEKAN BIASA XXV (Hijau)

St. Thomas dr Vilkanova; St. Mauritius

BACAAN I: Ams, 21:1-6.10-13

MAZMUR: 119:1.27.30.34.35.44

BACAAN INJIL: Luk. 8:19-21

Injil Lukas 8:19-21

Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."

RENUNGAN:

Amsal menasihatkan banyak hal untuk menuntun orang menjadi bijak dan berhikmat. Selain membangun standar moralitas pribadi yang baik, Amsal juga menuntun untuk memiliki standar moral sosial yang sepadan dengan kesalehan pribadi. “Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut. Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya. Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru”. (Ams. 6.10.14)

Sosok bijak yang bisa menjadi model dalam Perjanjian Baru adalah Bunda Maria. Bukan dengan aneka macam nasihat dan petuah-petuah bijak, sebaliknya dengan kesaksian hidup dan keteladanan. Maria adalah personalisasi manusia bijak, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian baru. Titik temunya adalah komitmen seorang hamba Allah sejati yaitu mendengarkan Sabda Allah dan melaksanakannya. “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya”. Pada komitmen inilah terdapat irisan yang mampu menyatukan siapapun juga. Ikatan persaudaraan yang tidak lagi dibatasi atas dasar identitas primordial dan kekerabatan berdasarkan daerah. Yesus meletakan standar baru dan landasan kokoh membangun sebuah persekutuan dan persaudaraan baru yang inklusif.

Di tengah bangsa yang beragam, sebagai umat kristiani kita dipanggil untuk terlibat menjalin budaya perjumpaan lintas batas dan membangun jembatan yang menghubungkan satu sama lain. Butuh upaya ekstra untuk melangkah keluar dari cangkang yang mengungkung. Amsal memberikan ilustrasi yang menarik tentang peran yang bisa kita mainkan. Kita ini ibarat “batang air di tangan Tuhan” untuk mengalirkan dan menyalurkan kebaikan dan kasih-Nya.

Tuhan Yesus, semoga kami semakin tekun mendengarkan sabda dan melaksanakannya, seperti teladan Bunda Maria. Amin 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 22 SEPTEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel