RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 18 FEBRUARI 2025)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 18 FEBRUARI 2025


Hari biasa

Kej. 6:5-8,7:1-5,10; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Mrk. 8:14-21.

BcO 1Kor. 7:25-40

Warna Liturgi Hijau

Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti." Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul." Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"

Renungan :

Sejak awal kisah penciptaan Tuhan sudah melihat bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. Kejahatan ini terus berlanjut dengan berbagai macam bentuknya. Munculah bencana besar, yaitu air bah karena kejahatan manusia yang tiada henti dan makin besar. Hanya Nabi Nuh-lah yang mendapat kasih karunia Tuhan. Nabi Nuh siap dan waspada dengan mendengarkan dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Nuh dengan menggunakan bahtera bisa selamat dari air bah yang menghantam bumi. 

Berjaga dan waspada juga selalu ditekankan oleh Tuhan Yesus. "Hati-hati dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." Sikap berjaga -jaga dan waspada selalu ditanamkan oleh Tuhan khususnya berhubungan dengan pengaruh-pengaruh kejahatan, kelicikan yang beraneka macam rupanya. Dengan kelicikannya sekelompok orang Farisi sering kali mau menjerat Tuhan Yesus supaya dapat dipersalahkan. Orang Farisilah yang selalu minta tanda dari surga supaya runtuhlah kepercayaan orang-orang yang mengikuti Tuhan Yesus. 

Pada saat ini banyak sekali rupa-rupa kejahatan yang mengahancurkan sendi-sendi kehidupan. Karena kerakusan manusia rusaklah alam semesta ini. Marilah kita selalu waspada dan berjaga-jaga supaya dalam hidup ini kita tetap hidup berlandaskan etika dan moral. 

Tuhan yang kami sembah dan muliakan. Engkau selalu mengingatkan kami untuk waspada dan berjaga-jaga. Semoga kami melakukannya sehingga kami tidak terjerat oleh roh jahat. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 18 FEBRUARI 2025)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel