RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 20 APRIL 2024)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 20 APRIL 2024

Hari Biasa Pekan III Paskah

Kis 9:31-42; Mzm 116:12-13,14-15.16-17; Yoh 6:60-69.

BcO Kis. 11:19-30

Warna Liturgi Putih

Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia. Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?" Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Renungan :

Ada orang yang dengan mudah menerima Yesus, namun ada pula yang tidak mudah, bahkan menolak. Ajaran Yesus tentang " Roti Hidup" dianggap keras karena bukan hanya sulit untuk dimengerti, melainkan juga sulit untuk diterima. Sebenarnya perkataan mana yang dianggap "keras" itu? Yesus menantang para murid-Nya apakah mereka berani "makan daging-Nya dan minum darah-Nya", sebagai jaminan hidup kekal dan persekutuan dengan Allah. Perkataan-perkataan Yesus adalah "Roh dan Kehidupan". 

Perkataan-perkataan Yesus yang membawa kehidupan itu diwartakan dan disaksikan oleh para murid-Nya. Petrus menjumpai Enaes yang sakit lumpuh, dan ia berkata, "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau,…” Demikian juga ia "berlutut dan berdoa", lalu mengatakan kepada Tabita yang sudah meninggal, "Bangkitlah." Dengan melihat betapa dahsyat, namun sekaligus keras, perkataan-perkataan Yesus itu, "Apakah kamu akan pergi juga?" 

Ya Tuhan, kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah. Jangan biarkan kami meninggalkan-Mu, kendati kadang-kadang perkataan- perkataan-Mu keras, kehendak-Mu kurang kami mengerti, karena Engkaulah Roh dan kehidupan kami. Amin. 

Share this post