RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 27 FEBRUARI 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 27 FEBRUARI 2024

Hari Biasa Pekan II Prapaskah

Yes. 1:10,16-20; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mat. 23:1-12. BcO Kel 16:1-18.35

Warna Liturgi Ungu

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Renungan :

Untuk bisa berbuat baik dan benar di hadapan Tuhan dan sesama, kita perlu belajar dari pengalaman hidup. Itu dimulai dari dalam keluarga kita masing-masing. Berkaitan.dengan itu, orangtua adalah pendidik pertama dan utama. Seorang anak bisa berbuat baik jika ia menyaksikan dan mengalami ayah dan ibunya berbuat baik terhadap satu sama lain. 

Hari ini, seruan dan ajakan Nabi Yesaya dalam Bacaan Pertama mengingatkan supaya kita membangun semangat pertobatan dengan berbuat baik. Seruan sekaligus ajakan Nabi Yesaya ini penting untuk direnungkan dalam konteks pertobatan. Bertobat berarti membersihkan diri dari segala perbuatan jahat; dan sebagai gantinya, kita berbuat baik dan membangun keadilan. Hal penting lainnya adalah pelayanan kasih kepada orang-orang kecil, seperti membela hak hidup anak-anak dan perkara para janda. Yesus sendiri mengatakan bahwa apa yang kita lakukan bagi kaum kecil, kita melakukannya untuk Dia sendiri. Orang-orang kecil adalah Yesus yang kita layani. 

Yesus mengetahui situasi hidup kita sehingga la mengajak kita untuk membuang sikap munafik di dalam hidup pribadi kita sehari-hari. Janganlah kita seperti para ahli Taurat dan kaum Farisi yang hanya pandai mengajarkan sesuatu, tetapi tidak mempraktikkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Yesus mengatakan bahwa mereka ini sudah menduduki kursi Musa. Mereka berlaku seolah-olah menjadi Musa yang berbicara atas nama Tuhan kepada umat Israel, padahal hidup mereka jauh dari Musa. Mereka hanya berteori, tetapi tidak melakukannya dalam hidup mereka. Karena itu, Yesus berpesan kepada para murid-Nya supaya mengikuti segala sesuatu yang diajarkan oleh para ahli Taurat dan kaum Farisi itu, tetapi tidak mengikuti apa yang mereka lakukan. Pesan yang sama ditujukkan juga kepada kita. 

Tuhan, semoga kami selalu tergerak untuk berbuat baik kepada sesama. Amin.


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 27 FEBRUARI 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel