RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 18 DESEMBER 2023)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SENIN, 18 DESEMBER 2023

Hari Biasa Khusus Adven

Hak. 13:2-7,24-25a; Mzm. 71:3-4a,5-6ab,16-17; Luk. 1:5-25.

Warna Liturgi Ungu

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

Renungan :

Kedatangan Tuhan telah dipersiapkan dalam waktu lama. Para nabi bahkan telah meramalkan bertahun-tahun sebelum itu terlaksana. "Sesungguhnya, waktunya akan datang bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud," demikian sabda Tuhan melalui Nabi Yeremia. la akan datang tidak hanya menegakkan kembali kerajaan umat pilihan-Nya, tetapi juga mempersatukan seluruh suku bangsa pilihan itu yang telah tercerai-berai. 

Untuk kelahiran-Nya, Tuhan juga mempersiapkan orang-orang pilihan, yaitu Yusuf dan Maria. Mereka adalah keturunan Daud sebagaimana dikatakan para nabi. Lebih dari itu, mereka orang yang saleh dan taat pada Tuhan. Yusuf dengan rendah hati melaksanakan apa yang disampaikan malaikat dalam mimpinya, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab Anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." 

Kita pun sedang berada pada hari-hari menjelang perayaan Natal. Persiapan-persiapan liturgi, lingkungan gereja dan rumah tentu sedang dilaksanakan. Lebih dari itu persiapan hati perlu diutamakan. Kita perlu mengambil kesempatan untuk merayakan Sakramen Tobat agar hati kita layak untuk menerima kedatangan Sang Juru Selamat dalam hidup pribadi kita, keluarga, dan masyarakat. 

Allah Bapa Yang Mahabaik, semoga hati kami layak menyambut kedatangan Putra-Mu yang kami rayakan pada perayaan Natal nanti. Semoga perayaan kelahiran-Nya sungguh membawa berkat damai dan sukacita dalam hidup kami setiap hari. Amin. 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 18 DESEMBER 2023)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel