RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 4 SEPTEMBER 2023)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SENIN, 4 SEPTEMBER 2023

PEKAN BIASA XXII

Hari biasa

1Tes. 4:13-17a;

Mzm. 96:1,3,4-5,11-12,13;

Luk. 4:16-30.

Warna Liturgi Hijau

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Renungan :

Mulai hari ini kita akan mendengar Injil Lukas untuk Misa harian yang diawali dengan perikop tentang tujuan kedatangan Tuhan Yesus Kristus. la datang menyampaikan kabar baik dan tahun rahmat Tuhan yang telah datang. Rahmat Tuhan yang terbesar itu adalah kebangkitan Yesus di mana kita dibebaskan dari dosa dan maut. Tidakkah ini merupakan kabar baik yang memberikan harapan saat kita dilanda kedukaan? 

Kita tahu benar bahwa kematian itu pasti, tetapi kadang kita marah dan larut dalam dukacita karena kehilangan orang-orang yang kita cintai. Kita berpikir bahwa mereka belum pantas meninggal. Kita merasa masih banyak yang hendak kita lakukan dan katakan kepada mereka. Kita merasa bersalah karena belum memberikan yang terbaik kepada mereka atau belum meminta maaf kepada mereka. Akan tetapi, Paulus dalam Bacaan Pertama mengingatkan kita untuk tidak berdukacita seperti mereka yang tidak mempunyai pengharapan. 

Supaya kematian tidak menimbulkan penyesalan dan dukacita yang berkepanjangan, baiklah kita mengingat kata-kata Yesus, "Hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu." Hari ini, bukan besok. Janganlah kita menunda kebaikan tetapi melakukannya hari ini kepada mereka yang kita cintai. Janganlah kita kehilangan kesempatan berbicara dengan mereka yang kita cintai hari ini. 

Ya Tuhan, ajarlah kami menghitung-hitung hari kami supaya kami menjadi bijak dan bahagia dalam hidup ini. Amin. 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 4 SEPTEMBER 2023)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel