RENUNGAN HARIAN (JUMAT, 6 JANUARI 2023)

RENUNGAN HARIAN

JUMAT, 6 JANUARI 2023

PEKAN SEBELUM EPIFANI (PUTIH)

B. Didakus Yosef dr Sadiz

BACAAN I: 1Yoh. 5:5-13

MAZMUR: 147:12-13.14-15.19-20;

BACAAN INJIL: Matius 1:7-11

DOA PAGI:

Ya Tuhan, tanda berkat rahmat pembaptisan telah nyata dalam seruan Bapa dari Surga. Aku bersyukur untuk pembaptisan yang kuterima itu. Semoga baptisan ini menjadi kekuatan bagiku untuk menjadi saksi cinta kasih dan membawa kabar sukacita sepanjang hari ini untuk setiap orang yang kujumpai. Amin

RENUNGAN

Kita masih berada di awal pekan tahun baru 2023. Bacaan hari ini boleh menjadi bekal perjalanan rohani untuk mengisi hari demi hari sepanjang tahun ini. Dua tokoh yang akan selalu kita dengarkan, tindakan dan kata-katanya adalah Yohanes Pembaptis dan Yesus. 

Yohanes Pembaptis mengajak orang untuk membarui hidup dan menerima pembaptisan. Hidup yang berubah dan berbuah. Tindakan pemulihan hidup, sekaligus ambil sikap kerendahan hati di hadapan Allah dan saudara-saudari lainnya. la tahu menempatkan diri berhadapan dengan Yesus Sang Mesias yang datang sesudahnya. la tidak menggunakan kesempatan untuk mencari popularitas agar dikagumi banyak orang. la sadar bahwa dirinya tak layak untuk membaptis Yesus. Yesus hadir sebagai perwujudan kedatangan Kerajaan Allah di tengah manusia. Yesus memberikan Diri-Nya di hadapan Yohanes agar dibaptis sama seperti orang lainnya. Cara manusiawi digunakan Allah, agar manusia punya kesempatan melihat Allah yang hadir dalam Putra-Nya. Allah Bapa menunjukkan Diri-Nya dalam wujud Putra kepada seluruh semesta alam. Putra menjadikan semesta alam pulih dan suci kembali seperti pada awal penciptaan dunia. ltulah harapan Allah Bapa bagi semesta alam dan semua isinya. 

Suara dari Surga berseru, "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." Pada titik inilah kita belajar kerendahan hati yang ada pada Yesus Kristus. la memberikan Diri-Nya bagi dunia. la merendahkan Diri-Nya di hadapan Allah Bapa dan seisi dunia agar mengalami cara hidup yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis. 

Yesus dan Yohanes dengan cara masing-masing mengajarkan kita sikap rendah hati di hadapan manusia dan semesta alam. Dua pribadi ini ingin menunjukkan kepada kita bahwa kebesaran seseorang terletak pada sikap rendah hati. Di awal tahun baru ini, semoga kita masih diberi kesempatan membangun niat hidup yang baru untuk sepanjang tahun ini. Seperti Yesus dan Yohanes Pembaptis, kiranya kita boleh semakin rendah hati.

Share this post