RENUNGAN HARI MINGGU, 22 JANUARI 2022 (BERTOBAT DAN MENJADI SAUDARA)



BERTOBAT DAN MENJADI SAUDARA 

RENUNGAN HARI MINGGU, 22 JANUARI 2022

Dalam Kitab Kejadian, setelah manusia pertama memakan buah yang dilarang oleh Allah untuk mereka makan, maka manusia jatuh ke dalam dosa. Dosa yang disebabkan oleh ketidaktaatan itu membawa konsekuensi bukan hanya rusaknya hubungan Allah dan manusia, tetapi manusia dengan dirinya sendiri, dan dengan alam (dunia). Hal inilah yang menyebabkan mudah terjadi berbagai macam penyalahgunaan, adanya berbagai perpecahan, dan penindasan di antara sesama manusia. Maka pertobatan dapat diartikan juga sebagai upaya untuk memperbaiki kerusakan hubungan antarmanusia tersebut. 

Penangkapan Yohanes Pembaptis oleh Raja Herodes seperti yang diterangkan pada awal perikop seakan mau membuktikan kesesatan dan tindakan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh manusia di mana kebaikan dan kebenaran sudah tidak lagi mendapat tempat, manusia sudah ditulikan untuk mau mendengar peringatan dan nasihat yang baik dari orang lain. Semua itu adalah bagian dari konsekuensi yang harus ditanggung karena dosa. Pesan yang kita dengar dari Injil hari ini mengingatkan kita semua bahwa kedatangan Tuhan dalam Diri Yesus Kristus ke dalam dunia adalah untuk meluruskan dan mengembalikan manusia ke jalan yang benar, mengembalikan manusia kepada "rel"nya untuk sampai kepada hidup yang sejati. 

Kristus yang merupakan terang, datang untuk menunjukkan jalan yang benar, jalan yang lurus supaya manusia memperoleh kembali hidup dan keselamatan yang sudah dihilangkan karena dosa. Ajakan Yesus kepada orang-orang Galilea yang divonis berdosa oleh saudara-saudaranya sesama Yahudi untuk bertobat karena Kerajaan Allah sudah dekat dinyatakan dengan memanggil orang-orang yang akan menyertai Dia dalam tugas perutusan-Nya. Para murid yang dipanggil oleh Yesus selanjutnya menjadi representasi orang-orang yang bertobat. 

Kita semua adalah murid-murid Kristus, kita dipanggil untuk hidup dalam pertobatan yang terus-menerus. Hal itu juga berarti bahwa kita dipanggil untuk mengalahkan dosa yang menyebabkan terjadinya perpecahan, pertentangan, permusuhan, dan penindasan di antara sesama manusia. Hal inilah yang juga dinasihatkan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, "Saudara-saudara, aku menasihati kamu demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir”. Apakah kita sadar bahwa kita semua merupakan orang yang sudah dipanggil kepada pertobatan? 

Tobat lebih diutamakan oleh Yesus daripada sikap lahiriah, karena tobat yang sejati akan merubah cara pandang yang akhirnya juga akan mengubah cara hidup. Tobat perlu keterbukaan hati untuk melihat dengan jujur diri sendiri di hadapan Tuhan. Ini yang terkadang lupa kita lakukan. 


0 Response to "RENUNGAN HARI MINGGU, 22 JANUARI 2022 (BERTOBAT DAN MENJADI SAUDARA)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel