RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 28 AGUSTUS 2022)

RENUNGAN HARIAN

MINGGU, 28 AGUSTUS 2022

PEKAN BIASA XXII (HIJAU)

BACAAN I: Sir. 3:19-21.30-31;

Mzm. 68:4-5ac.6-7ab.10-11; 

BACAAN II: Ibr. 12:18-19.22-24a; 

BACAAN INJIL: Lukas 14:1.7-14

RENUNGAN HARIAN:

Injil hari ini, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan tentang orang yang berusaha menduduki tempat kehormatan. Dalam perumpamaan-Nya, ia berbicara tentang para tamu undangan. la mengatakan bahwa bilamana seseorang diundang, janganlah pertama-tama memilih duduk di tempat kehormatan melainkan lebih baik duduk di tempat paling tidak terhormat dan rendah. Hal ini dikarenakan bahwa bila ia duduk di tempat terhormat dan setelah itu tamu terhormat tiba, tuan rumah akan memintanya pindah. 

Dalam tradisi pesta perkawinan Yahudi, keluarga pengantin akan meminta seseorang menjadi pemimpin pesta yang dipercaya dan mengenal para undangan. la akan mengelola pesta perkawinan, seperti wedding organization pada zaman sekarang ini. la bertugas mengatur, mengoordinasikan, dan mengomunikasikan segala situasi kepada keluarga mempelai, termasuk bila ada tamu kehormatan datang. 

Saudara-saudari yang terkasih, kebanyakan orang memiliki kecenderungan untuk duduk di depan agar lebih dekat dengan mempelai. Dalam Injil hari ini, Yesus mengajak setiap orang untuk memilih duduk di belakang. Ketika pemimpin pesta melihatnya sebagai tamu terhormat, ia akan memberitahukan kepada tuan rumah yang akan menjumpai dan menyambutnya. Dengan mengajak ke depan, tuan rumah akan mempersilakan tamu tersebut duduk di tempat yang telah disediakan baginya. Hal ini berarti bahwa sang tamu ditinggikan bukan karena posisi duduk melainkan karena tuan rumah menyambutnya dengan hormat di depan banyak orang. 

Kiranya, saudara-saudari yang terkasih, bacaan Injil hari ini sudah disimpulkan oleh Yesus dengan perkataan-Nya, yakni "Barang siapa yang meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa yang merendahkan diri, ia akan ditinggikan.' Perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus ini menegur kita yang  haus akan kehormatan. Oleh karena itu, marilah saudara-saudari yang terkasih kita membuka hati untuk teguran ini, supaya lebih rendah hati dan mau terlebih dahulu memberi hormat kepada orang lain. (Fr. Cornelius Septian Danny Pamungkas, O.Carm.l)

Share this post