RENUNGAN HARIAN (RABU, 6 JULI 2022)



RENUNGAN HARIAN

RABU, 6 JULI 2022

PEKAN BIASA XIV (HIJAU)

Sta. Maria Goretti

BACAAN I: Hos. 10:1-3.7-8.13

MAZMUR: 105:2-3.4-5.6-7;

BACAAN INJIL: Injil Matius 10:1-7

DOA PAGI:

Allah Bapa Sumber Pengharapan, Engkau menyinari para bangsa dengan Yesus Sang Cahya Sejati. Sinarilah hidup kami dengan cahya-Nya dan kuatkanlah harapan kami akan karya keselamatan-Mu bagi kami semua.  Amin

RENUNGAN:

Hosea adalah nabi yang berasal dan Kerajaan Utara dan berkarya pada masa Raja Yerobeam II. Kisah hidupnya yang menikah dengan seorang perempuan yang terus menerus “melacurkan diri” adalah gambaran sebetulnya dan umat Israel (Kerajaan Utara) yang sering “melacurkan diri” dengan menyembah berhala. Bacaan hari ini, khususnya pada ayat 1 -3 adalah gambaran “pelacuran” yang dibuat oleh mereka. Mereka membuat mezbah-mezbah penyembahan kepada dewa-dewi, membangun tugu-tugu berhala dan tidak taat lagi pada Tuhan. Oleh karena itu, Hosea menubuatkan kehancuran Samaria (Ibu Kota Kerajaan Utara), simbol dan kehancuran seluruh kerajaan. Nubuat Hosea menjadi kenyataan pada tahun 721 SM dan akhirnya tahun 722 SM, seluruh petinggi negara dan pemuka masyarakat ditawan dan dibuang ke Asyur. Hosea yakin bahwa seluruh kehancuran itu terjadi karena umat Israel lari dan tidak mau percaya kepada Allah.

Kekhasan Penginjil Matius dalam menceritakan panggilan para Rasul terletak pada perutusan mereka yang ditujukan kepada umat Israel (Mat. 10:6). Mengapa demikian? Kiranya kalau kita tempatkan panggilan para rasul itu dalam nubuat Nabi Hosea di atas, kita menjadi mengerti karena kehidupan iman orang-orang zaman Yesus adalah kehidupan yang “jauh” dari Allah. Mereka memang melakukan praktik keagamaannya namun semua itu dilakukan agar dilihat orang. Mereka jauh dan Allah. Mereka memamerkan dirinya. Kelak Yesus mengkritik mereka dengan keras seperti terdapat dalam Injil Matius bab 23.

Kehidupan modern kita juga tidak jauh dan kritikan Nabi Hosea dan Yesus. Sekarang banyak bermuculan berhala-berhala baru. Berhala modern seperti yang muncul dalam kritikan sosial saat ini adalah uang, harta dan kekuasaan (takhta). Untuk mendapatkan uang atau tahta, orang rela “makan” sesamanya. Uang atau tahkta dapat membutakan mata orang untuk berlaku tidak adil. Orang tidak lagi bertanya, “Besok kita makan apa?” melainkan “Besok kita makan siapa?” Sebagai orang beriman, lewat baptisan dan krisma, kita dipanggil dan diutus oleh Yesus untuk menjadi nabi dan rasul di tengah masyarakat dengan memberikan kesaksian hidup yang baik, benar dan adil. Nasihat Nabi Hosea dan bacaan hari ini kiranya cocok menjadi dasar permenungan kita, “Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.” (Hos. 10:12).


0 Response to "RENUNGAN HARIAN (RABU, 6 JULI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel