RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 20 JULI 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 20 JULI 2022

PEKAN BIASA XVI (HIJAU)

Nabi Elia; St. Margaretha

BACAAN I: Yer. 1:1.4-10

MAZMUR: 71:1-4a.5-6ab.15ab;

BACAAN INJIL: Injil Matius 13:1-9

Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: "Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

RENUNGAN:

Benih hanya akan tumbuh baik bila ditaburkan di atas tanah yang subur. Tetapi, mengapa si penabur dalam perumpamaan tetap nekat menaburkan benih di tanah berbatu, di pinggir jalan dsb? Apakan ini bukan pemborosan? Lewat perumpamaan ini, Yesus ingin menggarisbawahi kemurahan hati Allah, Sang Penabur Sabda. Seperti matahari yang tidak terbit bagi orang baik saja tetapi juga bagi orang jahat, demikian pula Sabda pembawa keselamatan tidak hanya ditawarkan kepada orang baik saja, tetapi kepada semua orang, termasuk kepada orang jahat sekalipun. Allah ingin bersikap fair (adil). Memang, seperti dikatakan pepatah Latin Quidquid recipitur ad modum recipientis recipitur, apa yang diterima akan diterima sesuai kemampuan si penerima. Tanah berbatu dan tanah di pinggir jalan tentu tidak mampu menerima secara baik benih yang ditaburkan.

Kendati kondisi si penerima berpengaruh, bacaan pertama hari ini mengingatkan akan daya transformatif sabda Allah itu sendiri. Allah bersabda kepada Yeremia bahwa ia harus pergi untuk mewartakan sabda-Nya kepada umat Israel. Yeremia yang masih muda, secara manusiawi, merasa tak mampu, apalagi ia tak pandai berbicara. Namun Allah bersabda, “Janganlah takut... sebab Aku menyertai engkau” (ay.8). Sabda ini menenangkan dan meyakinkan Yeremia muda. Tambahan lagi, Allah menjamah mulut Yeremia dan bersabda, “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu” (ay.9). Sabda tersebut berdaya transformatif, karena mengubah Yeremia muda menjadi penabur sabda yang pemberani, termasuk menaburkan sabda Allah di atas tanah berbatu, yakni kepada umat Israel yang keras kepala, tidak sella, dan degil hatinya. 

Ya Bapa, bantulah kami untuk tidak ragu mewartakan sabda-Mu dan menabur benjih kebaikan di jalan-jalan kami. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 20 JULI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel