RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 8 JULI 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

JUMAT, 8 JULI 2022

PEKAN BIASA XIV (HIJAU)

St. Eugenius III, Paus

BACAAN I: Hos. 14:2-10

MAZMUR: 51:3-4.8-9.12-13.14.17;

BACAAN INJIL: Matius 10:16-23

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.

RENUNGAN:

Sering kali, kita ragu apa perlunya mengaku dosa dan bertobat kalau toh masih akan jatuh ke dalam dosa yang sama lagi. Namun, menunda-nunda pertobatan sama artinya dengan memelihara kebiasaan buruk yang kian lama kian mengakar hingga sulit dicabut kembali. Tentu tak ada jaminan bahwa sesudah pertobatan kita tak akan tergelincir ke dalam dosa serupa lagi. Tetapi, bila kita sendiri memilih menunda pertobatan dan menutup pintu hati kita terhadap rahmat pengampunan, hidup kita tidak akan berkembang dan berbuah. Bangsa Israel juga berulang kali tergelincir dengan mengingkari perjanjian dengan Allah. Walau geram, namun Allah selalu di sana, terjaga, dan siap mengampuni bahkan sebelum umat-Nya itu berbuat dosa. Jika tiap kali jatuh Israel bangkit dan bertobat, “mereka akan kembali diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur” (Hos. 14:8).

Kita tak perlu mengeraskan hati dan menutup pintu pengampunan bagi mereka yang memusuhi kita. Dalam Injil, Yesus mengingatkan para murid untuk terus waspada, tulus seperti merpati sekaligus cerdik seperti ular (ay. 16). Tidak selalu kesaksian kita akan kebenaran, kejujuran, keadilan, dan kesucian itu diterima dan disenangi semua orang. Bahkan, karenanya kita kadang dibenci, dimusuhi, dituduh macam-macam atau diancam. Kita percaya pada pewertaan Roh Kudus dan memegang erat janji Allah bahwa kendati “kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat (ay.22). Teruslah berbuat kebaikan walau dicibir orang atau dicurigai. Lakukanlah apa yang baik karena itu baik. Orang yang bertahan dalam kebaikan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Tuhan, ampunilah kedegilan hati kami dan ampunilah mereka menentang kami. Semoga kami tetap tekun dalam kebaikan. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 8 JULI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel