RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 7 JUNI 2022)

RENUNGAN HARIAN

KAMIS, 7 JUNI 2022

PEKAN BIASA XIV (Hijau) 

B. Maria Romero Meneses

BACAAN I: Hos. 11:1b.3-4.8c-9

MAZMUR: 80:2ac.3b.15-16;

BACAAN INJIL: Injil Matius 10:7-15

DOA PAGI:

Allah Bapa Yang Mahakuasa, karya keselamatan bagi umat manusia sungguh mengagumkan. Teguhkanlah harapan kami akan keselamatan itu dengan bertekun mendengarkan sabda-Mu, agar kami dapat semakin menghidupi kehendak-Mu. Amin

RENUNGAN:

Sabda Tuhan pada hari ini mengingatkan kepada kita untuk menjalani perutusan Tuhan dengan lepas bebas. Dalam menjalani perutusan Tuhan, kita diajak untuk percaya pada Providentia Dei (Penyelenggaraan Tuhan). Ketika Tuhan mengutus kita, Dia pasti akan menyediakan dan melengkapi apa yang kita butuhkan.Jika Tuhan mengutus kita, Dia pasti akan menyertai kita dengan rahmat-rahmat yang kita butuhkan.

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus memberikan perintah kepada para murid-Nya untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada domba-domba yang hilang dan Israel. Kerajaan Allah adalah Allah yang meraja dalam hidup manusia. Pewartaan itu disertai dengan kabar gembira, di mana para murid diberi kuasa untuk menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, dan mengusir setan-setan.

Perutusan merupakan unsur yang sangat penting dalam hidup menggereja. Setiap kali merayakan Ekaristi, kita selalu diberi perutusan. Setelah memberikan berkat, seorang imam akan mengatakan, “Pergilah, mewartakan Injil Tuhan’, atau “Pergilah dalam damai sambil memuliakan Tuhan dengan hidupmu’ atau ‘Pergilah dalam damai’.

Seusai disegarkan dengan nutrisi rohani dalam perayaan Ekaristi, kita diutus untuk mewartakan Injil Tuhan dalam hidup sehari-hari. Kita diutus untuk pergi dalam damai. Kita diutus untuk memuliakan Tuhan dengan hidup kita sebagai pengikut Kristus, baik dalam perkataan maupun tindakan. Allah telah memberikan rahmat kepada kita dengan cuma-cuma, maka kita pun diharapkan juga membagikan rahmat itu dengan cuma-cuma. Gratia gratis data. Rahmat diberikan dengan gratis. Maka, jangan sampai kita pelit dengan rahmat Tuhan untuk dibagikan kepada sesama kita.

Pertanyaan refleksinya, bagaimana sikap Anda jika Tuhan menghendakimu untuk terlibat dalam hidup menggereja? Relakah Anda membagikan waktu dan talentamu untuk kehidupan bersama dan kemuliaan Tuhan?

Share this post