RENUNGAN HARIAN (SELASA, 24 MEI 2022)



RENUNGAN HARIAN

SELASA, 24 MEI 2022

OKTAF PASKAH VI (PUTIH)

SP Maria Bunda Gereja

BACAAN I: Kis. 16:22-24

MAZMUR: 138:1-2a.2b-3.7c-8

BACAAN INJIL: Yohanes 16:5-11

DOA PAGI:

Allah Bapa Sumber Sukacita, Engkau senantiasa membarui hidup kami berkat kehadiran Roh Kudus. Semoga dengan menjadi putra-putri-Mu kami boleh mengambil bagian dalam kemuliaan kebangkitan Putra-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

RENUNGAN:

“Bukan perpisahan yang kutangisi, tetapi pertemuanlah yang kusesali,” ujar seorang sobat yang berat melepas kepergian sahabatnya. Begitu berat beban itu hingga pikirnya lebih baik tak usah pernah bertemu daripada harus berpisah dan menyakitkan.

Para murid sedih karena Yesus telah mengatakan bahwa Ia akan pergi meninggalkan mereka: “Sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.” Meskipun demikian Yesus tetap akan pergi, karena semua itu demi kebaikan mereka. Sebab kalau Yesus tidak pergi, maka Penghibur atau Roh Kudus tidak akan datang. Memang kehadiran Roh Kudus itu akan lebih berguna bagi para murid. Sebab selama kehadiran Allah masih dalam tubuh manusiawi Yesus, Ia terbatas pada ruang dan waktu. Sedangkan Roh tidak kenal batasan apa pun, sehingga kapan pun dan di mana pun para murid Yesus berada, Roh Allah dapat beserta mereka untuk selamanya. Roh Kudus itulah yang akan menginsafkan dunia tentang dosa, kebenaran dan penghakiman: “Jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.”

Roh Kudus yang menginsafkan manusia akan dosa nyata saat Rasul Petrus mengotbahkan penyaliban Yesus. Orang-orang Yahudi menjadi terharu dan insaf bahwa perbuatan mereka merupakan kejahatan terbesar dalam sejarah: “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara? Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu... “(lih. Kis. 2:37-38). Roh Kudus yang menyakinkan manusia akan kebenaran dapat dilihat juga, misalnya dalam pengakuan kepala pasukan bahwa Yesus yang tersalib itu sungguh Anak Allah (Mat. 27:54) dan penampakan Yesus yang bangkit kepada Paulus di jalan ke Damsyik (Kis. 9:1-9). Roh Kudus itu pula menyakinkan manusia bahwa semua orang akan berdiri di hadapan takhta pengadilan Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing. Pendek kata, Roh Kudus itu menginsafkan dunia “akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.”

Kita kadang masih ragu pada janji Allah yang akan mengutus dan mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada setiap orang yang percaya kepada Yesus. Tidak jarang kita pun malah menutup diri terhadap karya Roh Kudus, padahal Roh Kudus itu yang akan menginsafkan kita atas dosa, kebenaran dan penghakiman. Mengapa? Rasul Petrus dan kawan-kawan serta Paulus telah mengalami dan menyaksikan peran Roh Kudus dalam karya kerasulan mereka. Kita adalah para pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya memohon curahan Roh Kudus yang akan mengarahan, membimbing dan memberi kekuataan untuk pelaksanaan tugas perutusan kita. Apa mau kita sekarang?

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SELASA, 24 MEI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel