RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SENIN, 14 FEBRUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

SENIN, 14 FEBRUARI 2022

PEKA BIASA VI

Pw. St Syrilus dan Metodius, Usk; (Putih)

BACAAN I: Yak. 1:1-11

MAZMUR: 119:67.68.71.72.75.76 

BACAAN INJIL: Markus 8:11-13

DOA PAGI:

Allah Bapa Maharahim, kami bersyukur atas belas kasih-Mu. Ajarilah kami saling memberikan pengampunan sebagaimana putra dan putri se-Bapa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, yang Hidup dan Berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Santo Sirilus dan Santo Metodius yang diperingati, dikenal dan dijuluki sebagai Uskup dan Pengaku Iman; setara dengan Para Rasul karena peran utamanya mewartakan Injil kepada bangsa Slavia dan menulis alfabet Sirilik yakni alfabet pertama yang digunakan untuk menulis dalam bahasa Slavonik Gerejawi Kuno. Oleh Paus Yohanes Paulus II (tahun 1980) dinobatkan sebagai para Santo Pelindung Eropa bersama dengan Santo Benediktus dan Nursia. Siapa rasul-rasul pewarta Injil masa kini?

Semoga kita bukan termasuk orang Farisi yang bertentangan dengan Yesus yang berbantah dan meminta tanda dan surga. Yesus sendiri adalah tanda nyata kasih Bapa kepada kita manusia. Yesus yang menjadi kepenuhan perwahyuan Bapa bagi kita telah memberikan Diri-Nya sebagai tebusan bagi dosa-dosa kita dan selesailah perwahyuan kenabian dengan datang-Nya Yesus-Putra Santa Perawan Maria dan Bapa Yosef. Itulah inti kepercayaan Katolik yang perlu diwartakan sesuai perkembangan zaman.

Arus rahmat Tuhan yang tenis menyertai perjuangan hidup kita, menjadi pewartaan bagi seluruh bangsa Indonesia, juga yang ada di sekitar. Dengan cara apa kita mewartakan-Nya? Paus Fransiskus berkata: “Iman tidak pernah berubah. Iman itu sama, tetapi bergerak, tumbuh, melebar. Santo Vincentius dan Lenin, seorang biarawan dan abad ke-5, mengucapkan kata-kata ini: ‘Kebenaran Gereja maju terus- Ut annis consolidetur, dilatentur tempore sublimetur aetate’ artinya, iman menjadi kuat dengan bertambahnya tahun, berkembang dengan waktu dan menjadi lebih dalam dengan usia. Itu berarti, iman menjadi lebth kuat seiring waktu, dan tahun ke tahun; iman meluas seiring waktu dan tumbuh dengan usia Gereja.

Bagaimana cara sederhana betumbuh dalam iman sesuai dengan usia kita dengan kesaksian hidup harian sebagaimana kita berada/bekerja/tinggal dan hidup bersama? Semoga bisa betumbuh melalui aneka sosial media yang kita gunakan dengan memasang status hidup yang penuh harapan karena berpaut pada Sang Pemberi Hidup. Aneka salam sapa dan model pergaulan yang menghormati setiap pribadi juga dengan alam semesta yang tergelar, karena kita semua bukanlah pemilik namun penjaga dan perawat keutuhan alam ciptaan. Kemauan mengatakan cukup dengan apa yang kita gunakan sehingga tidak membiarkan diri diliputi sikap rakus dalam menggunakan sarana karya dan hidup harian. Cara tradisional yang tetap aktual dengan menuliskan refleksi hidup harian dan membawanya dihadapan Tuhan di malam hari sebelum tidur sebagai ungkapan syukur juga penyesalan atas kelalaian dan kesembronoan kita dalam bertindak. Inilah arus rahmat Tuhan yang kita wartakan dalam hidup harian. Santo Sirilus dan Santo Metodius, doakanlah kami utuk tenis bersaksi dan berbakti bagi Indonesia pertiwi yang senantiasa Bhinneka Tunggal Ika.

Share this post