RENUNGAN ROHANI KATOLIK (RABU, 9 FEBRUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

RABU, 9 FEBRUARI 2022

PEKAN BIASA V (HIJAU)

St. Paulinus Aquileia

BACAAN I: 1Raj. 10:1-10

MAZMUR: 37:5-6.30-31.39-40;

BACAAN INJIL: Injil Markus 7:14-23

Allah Bapa Mahabijaksana, himpunlah kami bersatu dengan Putra-Mu dan yakinlah kami, bahwa kebijaksanaan-Mulah yang akan menyelamatkan dunia. Dengan Pengantaraan Tuhan Kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang Hidup dan Berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Hal-hal jahat yang menajiskan dan keluar dan hati, menjadi ajaran Yesus bagi kita. Soal haram atau halal rasanya bagi kita umat Katolik sudah selesai karena ‘semua makanan halal’ (Mrk. 7:19). Hal itulah yang membuat sukacita bagi orang Katolik dan Protestan pada umumnya. Sementara bagi sanak saudara kita dengan keyakinan tertentu masih berkutat dengan lebel haram dan halai karena terkait keyakinan iman juga.

Kita perlu merenungkan sikap hati dan cara bertindak berkaitan dengan hal-hal yang muncul dan kedalaman hati, yang dapat tercampur dengan hal-hal yang tidakbaik dan dapat merusak kepribadian maupun relasi sosial kita. Dan dalam hati orang, akan timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, fri hati, hujat, kesombongan, kebebalan, yang dapat menajiskan orang (Mrk. 7:21-23). Segala pikiran jahat yang keluar dan hati ini kemudian dapat terwujud dalam buah-buah daging. Ajaran resmi Gereja menyebut sebagai tujuh dosa pokok, yakni: kesombongan, in hati, hawa nafsu, kemarahan, keserakahan, kecemburuan, dan kemalasan. Sementara upaya kita untuk bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, sebagai orang Katolik yang sudah ditebus oleh wafat Kristus di kayu salib, adalah mewujudkan atau menghasilkan buah-buah Roh Kudus, yakni: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal. 5:22-23).

Perbuatan baik dan segala cara hidup untuk menjadi berkah bagi sesama dan semesta, makin perlu kita wujudkan untuk menciptakan kebaikan bersama dalam semangat solidaritas kemanusiaan yang keluar dari hati nurani jernih. Semoga dapat kita wujudkan kebaikan dalam sikap hidup harian, sebagai buah-buah Roh Kudus yang menggelorakan hidup kita.

Share this post