RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 18 FEBRUARI 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

JUMAT, 18 FEBRUARI 2022

PEKAN BIASA VI (HIJAU)

St. Flaviarus; B. Fransiskus Regis Clet.

BACAAN I: Yak. 2:14-24.26

MAZMUR: 112:1-2.3-4.5-6;

BACAAN INJIL: Markus 8:34-9:1

Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."

RENUNGAN:

Bunyi bel di suatu biara sangatlah penting, karena menjadi petunjuk sesuatu. Oleh sebab itu, fungsi dari seorang belarius (yang membunyikan bel) sangatlah penting, kelalaiannya bisa mengganggu acara biara. Biasanya, tugas sebagai belarius ini bergantian. Suatu hari, seorang frater bernama Nodi bertugas sebagai belarius. Ia bangun pada pkl. 04.30 dan cepat-cepat membunyikan bel sebagai tanda bahwa sudah saatnya bangun pagi dan pergi mandi. Namun, setelah mengebel, Nodi bukannya pergi mandi seperti anggota biara lainnya, melainkan pergi tidur lagi. Setelah membangunkan orang lain, Nodi malah pergi tidur.

Mungkin dalam masyarakat kita banyak orang seperti Nodi, teriak-teriak atau menasihati orang lain supaya melakukan ini dan itu, namun dia sendiri enggan melakukan apa yang dikatakannya. Kata Rasul Yakobus, iman tanpa perbuatan pada hakikatnya mati. Kata-kata tanpa tindakan pasti kosong. Iman bukan sekadar percaya, melainkan juga keberanian untuk ikut meski harus menyangkal diri dan memikul salib. Abraham dan banyak tokoh dalam Kitab Suci telah mewujudnyatakan iman dalam perbuatan-perbuatan mereka, demikian juga dengan para kudus. Bagaimana dengan kita masing-masing?

Yesus, semoga kami mampu mengikuti Engkau dengan berani menyangkal diri dan memikul salib kami sendiri. Amin

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 18 FEBRUARI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel