RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SENIN, 24 JANUARI 2022)



RENUNGAN ROHANI KATOLIK

SENIN, 24 JANUARI 2022

PW. St. Fransiskus dr Sales. (Putih)

BACAAN I: 2Sam.5:1-7:10

MAZMUR : 89:20.21-22.25-26;

BACAAN INJIL: Markus 3:22-30

DOA PAGI:

Allah Bapa Sumber Segala Pengharapan, Engkau telah mengikat perjanjian dengan semua orang melalui Yesus yang terurapi. Semoga kami selalu berpegang teguh pada Dia dan berkembang menjadi umat yang patuh setia. Dengan Pengantaraan Kristus, Tuhan Kami, yang hidup dan berkuasa, Allah Sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

St. Fransiskus dan Sales lahir di Savoy Perancis 21 Agustus 1567. Pada usia 24 tahun ia meraih gelar doktor di bidang hukum, lalu menjadi seorang imam. Ia menulis buku-buku rohani yang menginspirasi banyak orang untuk hidup saleh. Salah satu nasihatnya: “Jangan terburu-buru. Lakukanlah segala sesuatu dengan tenang dan penuh semangat. Jangan pernah kehilangan kesabaranmu, bahkan jika seluruh dunia nampak marah padamu.” Ia wafat tahun 1622 lalu digelari sebagai orang kudus Pujangga Gereja.

Di kerajaan Israel, Raja Ahazia mengutus orang-orang kepercayaannya untuk menanyakan tentang kesembuhan penyakitnya kepada Baal-Zebub, dewa kota Ekron di Filistin (2Raj. 1:2). Baal-Zebub yang berarti “dewa lalat” adalah ejekan orang-orang Israel untuk dewa Baal atau Baal-Zebul. Dewa ini sangat dibenci dan dijuluki Iblis, pemimpin setan, Beelzebul. Ahli-ahli Taurat menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul itu. Semua karya Yesus dinilainya sebagai manipulasi kekuatan setan. Maka, Yesus menjawab: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?” Maksudnya, kalau Yesus mengusir setan dengan kuasa pemimpin setan, itu artinya setan telah bangkit melawan kelompoknya sendiri dan kerajaan setan sudah terpecah-pecah sehingga hancurlah kekuatannya. Sebab apapun yang terpecah-pecah, entah kerajaan entah keluarga, tidak akan bertahan. 

Yesus mengalahkan setan bukan dengan kuasa Beelzebul, tetapi dengan kuasa Roh Allah, sehingga Kerajaan Allah pun sudah datang. Maka, menilai karya Yesus yang dilakukan-Nya dalam kuasa Roh Kudus itu sebagai tindakan yang memakai kuasa Iblis sama artinya dengan menghujat Roh Kudus. Kata Yunani blasphemia artinya “hujat yang langsung bersangkutan dengan Allah.” Hujat artinya “kata-kata jahat dan tanpa hormat.” Orang menghujat Allah bila dengan sikap permusuhan menghina Allah dan menolak kuasa-Nya. Dosa menghujat Roh Kudus itulah yang tidak akan mendapat ampun. Sebab orang yang menghujat Roh Kudus secara sadar dan sengaja telah menolak karya Roh Allah yang melalui Yesus membawa pengampunan dan penyelamatan. Dengan menghujat Roh Kudus, orang itu sendiri telah menutup jalan untuk memperoleh pengampunan yang disalurkan lewat Yesus.

Jadi, orang yang secara terang-terangan mengatakan bahwa kuasa Yesus itu berasal dan Iblis, dengan sendirinya ia menghujat Roh Kudus. Hujat atas Roh Kudus adalah sikap anti terhadap karya penyelamatan Allah dalam diri Yesus, yang akan selalu melekat pada diri seseorang, sehingga ia berbuat dosa kekal.

Kita kadang masih ragu akan kuasa Yesus. Tidak jarang kita pun takut dengan kuasa-kuasa dunia dan menutup kuasa Roh Kudus berkarya dalam diri kita. Mengapa? Ahli-ahli Taurat telah menghujat Roh Kudus dengan menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Kita adalah para pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya percaya, mengandalkan kuasa Yesus dan tak perlu takut akan kuasa jahat apapun. Tuhan berserkat kita. Amin

0 Response to "RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SENIN, 24 JANUARI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel