RENUNGAN ROHANI KATOLIK (SELASA, 4 JANUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

SELASA, 4 JANUARI 2022

HARI BIASA SESUDAH EFIPANI (PUTIH)

Sta. Elisabeth Anna Bayley Seton

BACAAN I: 1Yoh. 4:7-10

MAZMUR: 72:1-2.3-4b.7-8;

BACAAN INJIL: Markus 6:34-44

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahakasih, Putra-Mu yang tunggal menampakan diri sebagai manusia, dan kami mengenal-Nya sebagai sesama kami. Semoga hidup kami pun selaras dengan hidup-Nya. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Pada saat terjadi bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Flores Timur pada malam Paskah tahun 2021 lalu, banyak rumah rata dengan tanah, dan tidak sedikit pula korban jiwa yang harus merenggang nyawa. Namun di balik kisah sedih tersebut terselip sebuah mukjizat terjadi. Seorang anak berusia dua tahun dan salah satu keluarga korban banjir bandang dapat selamat lantaran terjepit diantara kayu-kayu besar. Anak tersebut hanya menderita luka gores akibat balok kayu dan selamat. Peristiwa itu mau menunjukan bahwa Tuhan tidak tidur. Tuhan selalu menaruh belaskasih-Nya kepada manusia. Bahkan Tuhan Yesus memerintahkan para murid-Nya untuk memberi orang banyak makan ketika mereka mengikuti Yesus. “Kamu harus memberi mereka makan!” (bdk. Mrk. 6:37). Inilah salah satu bentuk belaskasih Tuhan kepada manusia. Kata-kata ini menjadi pesan Yesus untuk umat Kristiani di dunia.

Seberapa besar pun penderitaan kita di dunia ini, Tuhan selalu menaruh belaskasih-Nya untuk kita. Tetapi tidak sedikit dari kita manusia yang bertanya pada saat mengalami penderitaan. Tuhan mengapa harus ada penderitaan? Mengapa harus saya alami derita ini? Kita kadang lupa saat mengalami sukacita, Tuhan kita tinggalkan. Kita sebenarnya harus terus menyadari bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Allah tidak membiarkan kita sendiri mengalami derita. Allah hadir melalui banyak cara seperti yang dialami oleh korban banjir. Mereka bisa selamat akibat belaskasih Allah yang besar. Kalau dipikir pasti sulit untuk selamat. Namun Tuhan justru berkehendak lain dan bisa menyelamatkan kita dari aneka macam peristiwa naas dalam kehidupan. Oleh karena itu, ingat bahwa Allah adalah Kasih itu sendiri. Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Kini Allah meminta kita untuk terus berjuang mengasihi-Nya dalam diri sesama dan keluarga. Mari menunjukkan kehadiran Allah dengan sikap saling mengasihi dan tolong-menolong dalam kehidupan.

Share this post