RENUNGAN ROHANI KATOLIK (JUMAT, 14 JANUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

JUMAT,  14 JANUARI 2022

PEKAN BIASA I (HIJAU)

St. Feliks dr Nola

BACAAN I: 1Sam. 8:4-7.10-22a

MAZMUR: 89:16-17.18-19;

BACAAN INJIL: Markus 2:1-12

DOA PAGI:

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah kami berkat sabda-Mu yang kuasa, dan arahkanlah perhatian kami kepada kebajikan dan kedamaian berkat Yesus Mesias, Putra-Mu terkasih. Sebab, dialah yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang masa. Amin

RENUNGAN:

Kisah orang lumpuh yang diusung oleh empat orang hingga diturunkan melalui atap dan persis berada di depan Yesus yang sedang mengajar, menjadi kisah yang selalu hidup dan menginspirasi. Kisah kasih itu terus berlangsung dan patut kita syukuri. Selalu ada orang-orang di sekitar kita yang mempunyai cara untuk membantu dan bersolider dengan orang yang sedang menderita serta memerlukan uluran tangan.

Simak dan cermati pengalaman kita masing-masing di masa pandemi Covid-19 yang ternyata berlangsung cukup waktu. Selain heroisme para tenaga medis-kesehatan juga aneka penunjangnya yang berada di garda depan pemeliharaan kesehatan, muncul pula tim relawan perawatan jenasah dan pemakaman pasien Covid-19 di tingkat desa/keluarhan, paroki hingga kevikepan/dekenat. Gerakan ‘Jaga tangga -Jaga warga’ untuk memantau pergerakan orang, juga keterlibatan keluarga-keluarga untuk membantu warga yang harus isoman, adanya aneka Paguyuban untuk membantu para pedagang kecil saling berbagi informasi jenis jualan/dagangan yang bisa ‘Pesan-Antar’ merupakan pertanda jiwa sosial dan solidaritas yang terus tumbuh diantara kita.

Saya jumpai dua orang yang sudah siap di sadel motor masing-masing dan mengatakan, “Romo, kami dan Paguyuban Pedang Kecil Paroki ini, saling info untuk jualan dagangan kami. Kami juga membantu teman-teman pedagang kecil yang sedang Isoman dengan bahan sayuran atan apapun yang kami miliki untuk berbagi kendati sedikit. Kalau dari Paroki atau Tim PSE ada dana yang bisa membantu untuk tambahan modal usaha, akan sangat membantu’. Secuil pembicaraan dan kisah kemanusiaan di siang yang terik, sebelum upacara kemerdekaan Indonesia ke 76 di halaman Gereja.

Telah dibuka juga shelter (sejumlah rumah khalwat atau rumah pembinaan yang sepi tamu selama pandemi Covidl9) bagi warga OTG untuk isoman namun kesulitan dengan rumah serta kamar terbatas bahkan berhimpitan model perkotaan (lengkap dengan sarana penunjang kesehatan/suplemen dan makan minum 3 kali sehari TANPA DIPUNGUT BIAYA - karena biaya didapat dan para donatur atau dana APP-DANPAMIS), merupakan model empat orang pengusung tandu dan orang-orang sekitarnya yang membawa si lumpuh untuk disembuhkan oleh Yesus Sang Penyembuh Sejati.

Uluran tangan dan ketergerakan hati macam apa yang masih dapat kita kembangkan untuk membantu sanak-saudara yang nyata ada disekitar dan memerlukan bantuan kita? Mari kita terus bergerak dan bertindak dalam semangat kemanusiaan tulus sebagai perpanjangan tangan Sang Penyembuh Sejati yang menggunakan tangan dan hati kita untuk bertindak.

Share this post