RENUNGAN PAGI (SENIN, 13 DESEMBER 2021)

RENUNGAN PAGI

SENIN, 13 DESEMBER 2021

PEKAN ADVEN III

Pw. Sta. Lusia (Merah)

BACAAN I: Bil. 24:2-7.15-17a

MAZMUR : 25:5b.6-7c.8-9;

BACAAN INJIL: Matius 21:23-27

DOA PAGI

Ya Bapa yang Maharahim, Masa Adven menjadi masa khusus untuk merenungkan peran Bunda Maria dalam karya keselamatan. Kiranya sabda-Mu hari ini meneguhkan aku, untuk sungguh mempersiapkan diri bersama Bunda Maria, menyambut Sang Mesias Raja Damai. Sebab Dialah Tuhan dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN:

Masyarakat Jawa memiliki sebuah filosofi, “Orang ngerti itu pasti pandai, tapi orang pandai belum tentu ngerti.” Ngerti dalam pandangan masyarakat Jawa berarti sebuah keadaan di mana seseorang sungguh-sungguh memahami segala sesuatu yang dilakukannya. Keadaan ngerti hanya bisa diperoleh ketika seseorang mau merenungkan terlebih dahulu secara mendalam segala sesuatu yang akan dia lakukan.

Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi adalah orang-orang yang pandai tapi tidak ngerti. Kepada Yesus mereka mengajukan sebuah pertanyaan yang tidak mereka renungkan terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya. Pertanyaan yang mereka ajukan semata-mata hanyalah untuk memojokkan Yesus. Alhasil, Yesus pun dengan mudah mematahkan niat jahat mereka. Ketika mereka bertanya tentang asal kuasa yang dimiliki Yesus, maka Yesus pun bertanya balik kepada mereka tentang asal baptisan Yohanes; dari surga atau dari manusia. Mereka tidak berani menjawab pertanyaan Yesus, karena apa pun jawaban mereka, akan menjadi batu sandungan bagi mereka sendiri. ltulah nasib orang yang pandai tapi tidak ngerti.

Di negeri kita juga banyak orang yang pandai tapi tidak ngerti.  Mereka berambisi untuk menjadi Walikota, Bupati, Gubernur, Anggota DPR, bahkan Presiden. Setiap penyelenggaraan Pilkada atau pemilu, uang berapa pun akan mereka keluarkan demi meraih ambisinya tersebut. Namun sayang, mereka sama sekali tidak ngerti akan hakikat jabatan yang mereka inginkan. Mereka hanya berpikir meraih Jabatan lalu dihormati oleh banyak orang dan bisa memperoleh harta yang banyak. Alhasil, mereka pun akhirnya jatuh dalam kejahatan korupsi.

Saudara yang terkasih, ngerti itu jauh lebih penting daripada pandai. Allah mengharapkan kita semua untuk menjadi orang-orang yang ngerti atau paham akan segala sesuatu yang kita lakukan, dan itu hanya bisa terjadi bila kita suka merenungkan atau merefieksikan kehidupan. Amin

Share this post