RENUNGAN PAGI (JUMAT, 5 NOVEMBER 2021)



RENUNGAN PAGI

JUMAT, 5 NOVEMBER 2021

PEKAN BIASA XXXI (Hijau)

Sta. Elizabeth dan St. Zakarias

BACAAN I: Rm. 15:14-21

MAZMUR: 98:1-4;

BACAAN INJIL: Lukas 16:1-8

DOA PAGI:

Ya Yesus, aku bersyukur atas teladan Rasul Paulus dalam menanggapi panggilan-Mu untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa. Bantulah aku dengan rahmat-Mu agar aku pun mau dan mampu menanggapi panggilan-Mu. Aku berusaha dengan giat menjadi pewarta sabda-Mu melalui sikap hidup yang baik dan benar seturut perintah-Mu. Amin

RENUNGAN:

Injil hari ini tentang seorang bendahara yang tidak jujur dalam tugas yang dipercayakan kepadanya. Dia memiliki keahlian menggunakan kecerdasannya untuk mengaktualisasi hidupnya. Yesus melihat kemampuan bendahara yang tidak jujur ini dengan segala kecerdasan dan kecerdikannya. Yesus sebenarnya tidak memuji sikapnya yang tidak jujur. Yesus memuji cara bendahara ini menggunakan kemampuan intelektual dan akal budinya untuk mempertahankan hidupnya. Sangat kreatif dan mampu mempersiapkan masa depannya, meski dalam situasi terjepit. Yesus hendak menantang kita. 

Mengapa orang-orang yang jarang bersentuhan dengan sabda Allah dan jauh dan Allah justru lebih kreatif dan lebih cerdas dari pada orang-orang yang merasa dekat dengan Tuhan dan sehari-hari hidup dari sabda-Nya? Maka Yesus mengajak kita menggunakan segala kemauan akal budi dan kecerdasan kita dalam setiap aspek pelayanan hidup kita.

Sebagai manusia yang dianugerahi Tuhan akal budi maka kita mampu bertindak dan bersikap bijaksana dalam hidup. Kebijaksanaan hidup adalah hasil perwujudan dan kemampuan akal budi yang digunakan secara maksimal serta penuh komitmen. Dengan akal budi, maka manusia menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya di dunia ini. Dengan derajat yang paling tinggi, bahkan secitra dengan Allah, maka manusia diberi kuasa dan wewenang menjaga dunia, serta mengatur hidup bersama semua alam ciptaan dengan semangat toleransi dan penghargaan yang tinggi. Akan tetapi, pada orang-orang tertentu, akal budi yang mereka miliki sebagai anugerah Tuhan dipakai untuk menindas dan mengeksploitasi hidup sesamanya. Hati nurani sebagai instrumen menilai apa yang baik dan yang buruk harus sungguh-sungguh terlatih dalam hidup kita agar semakin hari kita semakin bijaksana dalam hidup ini. Barang siapa setia dengan hati nurani dan akal budinya untuk menemukan kebijaksanaan, maka dialah yang akan menemukan sukacita sejati dalam hidupnya. [Rm. Tinto Tiopano Hasugian, O.Carm]

"Akar segala kejahatan ialah cinta uang. 
Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka"
(St. Paulus. Rasul)


0 Response to "RENUNGAN PAGI (JUMAT, 5 NOVEMBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel