RENUNGAN PAGI (SELASA, 19 OKTOBER 2021)
RENUNGAN PAGI
SELASA, 19 OKTOBER 2021
Pekan Biasa XXVIX (Hijau)
St. Paulus dr Salib; St. Petrus dr Alkantara
BACAAN I: Rm. 5:12.15b.17-19.20b-21
MAZMUR: 40:7-10.17;
BACAAN INJIL: Lukas 12:35-38
DOA PAGI:
Bapa sumber hidup abadi, kuasa dan kasih-Mu sungguh nyata dalam hidupku hari ini. Semoga aku mampu mengasihi dengan berbuat baik dan dijauhkan dari dosa yang senantiasa mengancam. Kuatkanlah aku bila jatuh dalam dosa agar aku segera bertobat dan kembali ke jalan yang benar sesuai dengan kehendak-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin
RENUNGAN:
Perikop Injil hari ini perlu digali dalam konteksnya, yakni seluruh bab 12. Artinya, melihat kaitan antara bagian sebelum dan sesudahnya. Bab 12 diawali dengan pengajaran khusus kepada para murid tentang betapa bernilai hidup ini di hadapan Allah. Disambung dengan sikap orang kaya yang bodoh. Dia mengutamakan harta dunia yang tidak dapat menyelamatkan hidupnya. Yesus juga mengajar agar orang percaya penuh kepada Allah yang menyelenggarakan hidup ini. Sedangkan bagian sesudahnya berbicara tentang Yesus yang membawa pemisahan dan tentang meniai zaman.
Membaca seiuruh bab itu secara cermat membantu memahami ayat 35-38 yang berbicara tentang kewaspadaan. Perikop ini mengajak orang untuk memusatkan hidupnya pada pelayanan kepada tuan atas hidup ini, yakni Tuhan Allah. Yesus menghendaki orang selalu melayani Tuhan Allah saja. DiaIah yang menciptakan dan memelihara manusia. Di dalam Dia orang menemukan jaminan hidup. Sedangkan mereka yang mengandalkan harta dunia akan binasa bersama hartanya.
Di hadapan Tuhan Allah, manusia adalah hamba. Karena itu, mereka diminta siap sedia melayani Dia. Tuhan Allah itu bukan tuan yang memiliki kekurangan dan meminta sesuatu dari manusia. Bukankah Dia pencipta dan pemilik segalanya?
Yang Tuhan Allah kehendaki adalah sikap setia manusia kepada-Nya. Tidak menyembah kepada apa pun dan siapa pun selain Tuhan Allah. Konsekuensinya, hamba yang setia senantiasa waspada dan berjaga menantikan tuannya. Kapan pun Dia datang, hamba itu didapati dalam keadaan siap melayani-Nya
Sikap itu dilaksanakan dengan menghayati iman dalam kehidupan sehari-hari; pada saat suka dan duka, waktu gagal dan sukses Dia menempatkan Tuhan Allah sebagal prioritas hidupnya. Kapanpun Tuhan Allah memanggilnya, dia didapati sedang setia menghayati imannya. Tuannya pun menyebut dia bahagia [Rm. AIbertus Herwanta, O.Carm.]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (SELASA, 19 OKTOBER 2021)"
Post a Comment