RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 18 AGUSTUS 2021)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 18 AGUSTUS 2021

PEKAN BIASA XX

Sta. Helena; Sta. Beatrix da Silva

BACAAN I: Hak. 9:6-15

MAZMUR: 21:2-7;

BACAAN INJIL: Injil Matius. 20:1-16a

"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."

RENUNGAN:

Seorang imam lansia di Panti Wreda dikunjungi oleh umat yang pernah dilayaninya. Waktu berpamitan, si umat meminta, “Tolong doakan kami”. Imam itu menyodorkan buku tulis, katanya, “Tulis apa intensimu di sini umat itu kebingungan karena ia tidak tahu apa yang sebenarnya ia inginkan. Terkadang, waktu kita berdua kita tidak sungguh-sungguh tahu apa yang sedang kita minta. Inilah yang dialami bangsa Israel. Mereka tidak puas dipimpin oleh para hakim, merasa takut akan kehebatan bangsa-bangsa sekitar, lalu meminta seorang raja yang kuat kepada Tuhan. Namun, lewat Yotam, Allah mengingatkan bahwa raja kuat yang mereka minta itu bisa berubah menjadi “semak duri”, yakni seorang tiran yang semena-mena (bdk. Hak. 9: 14- 15).

Si pekerja yang bekerja sedari pagi dalam Injil juga tidak paham apa yang sebenarnya la minta dari si tuan. la sudah mendapatkan bagian yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Ia merasa sedang meminta keadilan, namun sebenarnya ia sedang mengekspresikan keirihatiannya saja akan kemurahan hati si tuan kepada pekerja yang mulai bekerja belakangan. “Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?” (ay. 15). Seperti Israel, pekerja terdahulu meminta karena terdorong oleh rasa iri hati; mereka ingin memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain. Rasa iri muncul karena orang kurang mensyukuri apa yang baik yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Ya Bapa, semoga kami mudah ikut bergembira melihat kemurahan hati-Mu Amin.


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 18 AGUSTUS 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel