RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 26 APRIL 2021)

renungan harian


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SENIN, 26 APRIL 2021

PEKAN PASKAH IV (PUTIH)

St. Petrus Kanisius; Sta. Zita

BACAAN I: Kis. 11:19-26

MAZMUR: 87:1-3.4-5.6-7;

BACAAN INJIL: Yohanes 10:22-30

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

RENUNGAN:

Panggilan kepemimpinan yang sejati harus merujuk pada Yesus. Selama tiga tahun masa karya-Nya, Yesus menampilkan sebuah pola kepemimpinan yang sangat berbeda dari banyak pemimpin agama kala itu. Sampai hari ini pola kehidupan Yesus tidak akan pernah usang untuk dijadikan referensi bagi setiap orang yang secara tulus dan jujur ingin mengikuti jalan kebenaran Allah. Kepemimpinan yang arahnya sekedar untuk kepentingan pribadi dan bukan kepentingan ilahi, akan menjadikan siapapun yang dipimpinnya sebagai objek untuk meraup keuntungan. Kepemimpinan yang seperti ini sudah sangat jelas akan menentang segala bentuk prinsip kebaikan dan kebenaran. Inilah yang oleh Yesus disebut pencuri: “Pencuri datang hanya mencuri dan membunuh dan membinasakan”.

Sebagai pengikut Yesus, kita harus masuk dalam rasa syukur yang mendalam sebab kita berada dalam rangkulan pribadi yang tepat. Hanya saja kita jangan berhenti pada rasa syukur yang pasif. Rasa syukur seorang kristiani ini haruslah rasa syukur yang aktif. Artinya adalah, sebuah rasa syukur yang menggerakan kita untuk memiliki kerinduan agar Hati Kudus-Nya menjiwai hati manusiawi kita; sebuah rasa syukur yang menggerakan kita untuk semakin menjadi serupa dengan Dia. Keserupaan itu harus terlihat dalam intensitas kita dalam berkomunikasi dengan Dia. Keserupaan itu harus terlihat dalam intensitas kita dalam berkomunikasi dengan Allah dan sesama. Keserupaan itu terlihat dalam pola pikir dan prinsip-prinsip hidup kita.

Ya Allah, semoga kami semakin terarah pada-Mu baik pribadi maupun bersama dalam persekutuan iman gerejani. Amin


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 26 APRIL 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel