RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 13 MARET 2021)

renungan harian


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 13 MARET 2021

PEKAN PRAPASKAH III (UNGU) 

Sta. Eufarasia;

BACAAN I: Hos. 6:1-6

MAZMUR: 51:3-4.18-19.20-21b;  

BACAAN INJIL: Lukas 18:9-14

"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah"

Sekali peristiwa Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

RENUNGAN:

Dalam hidup, ada orang-orang yang bertobat karena mempunyai maksud tertentu. Misalnya, ada orang yang sedang sakit parah, kemudian ia berujar bahwa kalau sembuh ia tidak akan ‘minum-minum’ dan merokok lagi. Atau ada orang yang usahanya mengalami kebangkrutan lalu ia bernazar bahwa kalau usahanya maju kembali ia akan lebih berderma. Inilah pertobatan yang ingin memanfaatkan kemurahaan hati Tuhan belaka. Seperti halnya Israel, mereka bertobat karena menginginkan berkat Tuhan saja. Oleh karena itu, Nabi Hosea menegur dengan kata-kata, “Kasih setiamu seperti kabut pagi dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar’. Kabut pagi itu tidak akan mudah bertahan samapai siang. Demikian juga dengan pertobatan orang Israel tidak akan berlangsung lama.

Tindakan demikian adalah suatu kepura-puraan, kepalsuan, seolah-olah bertobat. Seperti yang digambarkan dalam perumpamaan Yesus tentang orang Farisi dan pemungut cukai kala mereka berada di Bait Allah. Orang Farisi itu seolah-olah berdoa, padahal sebenarnya ia sedang meninggikan dirinya di hadapan Tuhan. Gerakan pertobatan yang benar senantiasa mengarah kepada Tuhan. Tindakan ini senantiasa membuat orang semakin mengutamakan Allah dan mendahulukan Allah dibandingkan dirinya sendiri. Ia akan semakin membuka pikiran dan hatinya sehingga apa yang ia pikirkan dan ia rindukan semata-mata hanya mewartakan dan memuliakan Allah. Dengan demikian, tindakan orang-orang yang digerakan oleh Allah senantiasa dilandasi oleh kerendahan hati yang membawa berkat dan sukacita bagi orang-orang disekitarnya.

Ya Allah, Putra-Mu sendiri bersedia turun menjadi senasib dengan kami. Semoga dalam kerendahan hati, kami senantiasa menikmati berkat-Mu dan giat menjadi penyalur berkat-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin


1 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 13 MARET 2021)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel