RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 28 MARET 2021)

renungan harian

 

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

MINGGU, 28 MARET 2021

MINGGU PALMA (MERAH)

Sta. Doroteos dr Gaza

BACAAN I: Yes. 50:4-7

MAZMUR: 22:8-9.17-18a.19-20.23-24;

BACAAN II: Flp. 2:6-11

BACAAN INJIL: Markus 14:1-15:47/ Markus 15:1-39

Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat, sebab mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat." Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini? Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

RENUNGAN:

Dalam liturgi Minggu Palma, kita menemukan dua kisah yang bertolak belakang. Pertama kita merayakan kedatangan Yesus dalam kemuliaan dan sorak-sorai kala memasuki kota Yerusalem. Semua orang berteriak, “Hosana! Diberkati Dia yang datang dalam nama Tuhan!” Namun, yang kedua, tak lama kemudian kita mendengar dalam bacaan Injil yang diambil dari kisah sengsara bagaimana orang-orang berbalik sikap dengan menghujat Yesus sambil berseru: “Salibkan Dia!” Bahkan, mereka lebih memilih seorang penjahat bernama Barabas untuk dibebaskan dari pada Yesus.

Kisah-kisah ini memberikan tiga hal kepada kita. Pertama, kita sering kali mudah termakan oleh kata-kata orang, apalagi yang mengatakannya adalah orang yang punya kekuasaan atau orang banyak. Kita kehilangan pegangan dan prinsip hidup kita. Kita takut dijauhi dan takut dipandang aneh. Kedua, disaat kita terhasut oleh pendapat orang kita semakin tidak mempunyai hati yang penuh kasih dan kelembutan kepada sesama yang menjadi korban. Kita kehilangan identitas diri kita sebagai murid Tuhan, yang harusnya bisa menjadi kawan dan penolong bagi yang menderita. Ketiga, kita bisa belajar kepada Kristus makna dari ‘pengosongan diri’. Pengosongan diri membuat kita lebih mendahulukan kedamaian, kerukunan dan kebaikan sesama di atas segalanya.

Ya Tuhan, mampukan kami untuk mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba. Amin


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 28 MARET 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel