RENUNGAN PAGI (MINGGU, 7 FEBRUARI 2021)

RENUNGAN PAGI


RENUNGAN PAGI

MINGGU, 7 FEBRUARI 2021

DOA PEMBUKA:

Allah yang penuh belas kasih, Engkau telah mengutus Yesus Kristus, Putra-Mu untuk mewartakan Kabar Gembira kepada dunia. Semoga, kami menerima kehadiran-Nya dengan penuh sukacita seraya mengambil bagian mewartakan Injil-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Kadangkala pada saat kita menderita atau sakit, kita berseru kepada Allah untuk meminta sebuah jawaban hidup. Kita mengeluh serta tidak mampu menemukan makna hidup. Secara jujur kita mengakui bahwa ada saat dimana kita tidak dapat menemukan jawaban yang memuaskan atau bahkan sama sekali tidak ada jawaban. Kita mempertanyakan kuasa Allah dan di manakah Allah pada saat kita membutuhkan-Nya. Kita ingat akan bencana-bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, atau pandemi Covid 19. Kita merasa tidak berdaya. Kita akan mengulangi pertanyaan Ayub dalam bacaan pertama: “Bukankah manusia harus bergumul dibumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?” Ia melanjutkan: “Aku diberi bulan-bulan yang sia-sia, dan kepadaku ditentukan malam-malam yang penuh kesusahan”.

Setiap manusia dapat jatuh dalam situasi dan masalah yang nampaknya tidak ada harapan. Kedatangan Yesus ke sinagoga pada hari Sabat membuat banyak perbedaan. Ia membawa sesuatu yang baru tentang kehidupan. Bagi Dia yang penting adalah penyembuhan dan restorasi orang sakit dan kerasukan setan ke kehidupan yang penuh. Dengan ini Ia menunjukan bahwa setiap kehidupan bermakna. Betapa bedanya dengan pengalaman Ayub! Di sini tidak ada gerutu dan keluhan. Tidak ada rasa diri bersalah. Yesus menunjukan kepedulian dengan melayani orang-orang yang bermaksud untuk mengembalikan pemulihan dan keutuhan hidup. Inilah yang memberi makna, pemenuhan, dan kebahagiaan, dalam kehidupan orang-orang lain. Lalu bagaimana kita memberikan kontribusi khusus bagi kesejahteraan sesama? Hidup Yesus mengajarkan kita bahwa hidup adalah untuk pelayanan, untuk memberi dan berbagi. Jika kita dapat memberi sesuatu kontribusi sesuai talenta kita dengan kemurahan hati, maka betapa kayanya kita. Semakin kita memberi, semakin kita menerima. Seberapa jauh hidup kita telah menjadi pelayanan bagi orang lain?


0 Response to "RENUNGAN PAGI (MINGGU, 7 FEBRUARI 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel