RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 9 FEBRUARI 2021)

renungan harian


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 9 FEBRUARI 2021

Pekan Biasa V

St. Paulinus Aquilelia

BACAAN I: Kej. 1:20-2:4a

MAZMUR: 8:4-5.6-7.8-9;

BACAAN INJIL: Markus 7:1-13

"Kamu mengabadikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia"

Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban  —  yaitu persembahan kepada Allah  — , maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."

RENUNGAN

Sering ada ketegangan antara iman dan kebiasaan hidup sehari-hari, antara perintah agama dan aturan di tempat kerja dan jabatan, antara hukum Allah dan perintah manusia, antara perintah Allah dan adat-istiadat manusia. Keduanya kadang sulit didamaikan. Itu yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Pertanyaannya, mana yang paling mendasar dan menjadi tiang dalam hidup manusia? Perintah Allah tidak boleh dikesampingkan demi adat-istiadat manusia. Mendamaikan keduanya adalah yang ideal, namun tidak selalu gampang. Kemurnian hati dan keutamaan hidup yang mendatangkan kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat menjadi tujuan utama dari semua aturan. Karena itu yang paling penting adalah soal disposisi batin dari penerima dan pelaksana kedua jenis perintah atau prinsip hidup tersebut.

Kebersihan dan penampilan luar memang penting, tetapi yang paling penting adalah hati dan jiwa bening. Karena inilah tujuan semula Allah menciptakan manusia, yaitu menjadi serupa dengan Allah: manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah (Kej. 1:26-27). Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya. Dosa manusia merusakkannya. Allah, dalam diri Yesus Kristus, ingin memulihkannya. Pemulihan itu mulai dari perubahan hati manusia, bukannya dengan menciptakan aturan yang malah membebankan manusia.

Ya Allah, sadarkanlah kami bahwa dalam diri kami ada benih ilahi. Jauhkanlah kami dari sikap mendewakan aturan yang justru membuat kami kerdil. Amin


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 9 FEBRUARI 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel