RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 23 DESEMBER 2020)

renungan harian


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 23 DESEMBER 2020

PEKAN ADVEN IV (UNGU)

St. Sarvulus

BACAAN I: Mal. 3:1-4; 4:5-6

MAZMUR: 25:4-5B.8-9.10.14;

BACAAN INJIL: Luk. 1:57-66

Injil Lukas 1:57-66

Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

RENUNGAN:

Maleakhi adalah seorang Yahudi saleh yang tinggal di Yehuda pada masa pasca pembuangan. Kepercayaan dan kesetiaannya menunjukan integritas dan pengabdian kepada Allah. Pada masa itu, Israel sedang berada dalam kondisi kacau. Mereka berada di bawah Pemerintahan Persia yang memberikan kekuasaan kepada para imam untuk memerintah Israel. Sayangnya, para imam tersebut menyalahgunakan kekuasaan, seperti penyimpangan pajak. Akibatnya, terjadilah kemunduran rohani, sehingga umat menjadi acuh tak acuh terhadap janji Allah. Namun, melalui Maleakhi umat Allah diyakini kembali tentang kepastian kedatangan Mesias. Ia menggambarkan Mesias sebagai api dan sabun tukang penatu. Api yang dimaksudkan bukan yang menghanguskan, tetapi memurnikan. Demikian juga dengan sabun, untuk kebersihan.

Kesetiaan Elisabeth dan Zakaria akhirnya mendatangkan sukacita besar. Kelahiran Yohanes membawa sukacita tersendiri, baik dalam keluarga maupun sanak saudaranya. Sukacita itu terungkap ketika di hari kedelapan Yohanes disunat dan diberi nama oleh orang tuanya. Namanya adalah Yohanes yang berarti Allah berbelaskasih.   Allah menunjukan belas kasih-Nya yang berlimpah kepada Zakaria dan Elisabeth, karena mereka memiliki iman yang teguh. Yohanes pun bertumbuh dan dipenuhi oleh Roh Kudus untuk mewartakan kebenaran dan pertobatan. Dalam tugas perutusannya, ia tampil untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias yang akan segera datang. Menerima Mesias berarti kita mau diproses untuk dimurnikan, dibersihkan sehingga sungguh-sungguh menjadi orang yang berkenan kepada Allah.

Ya Allah, bersihkanlah hati dan pikiran kami supaya kami layak dan pantas menyambut kelahiran Putra-Mu. Amin

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 23 DESEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel