BAHAN ADVEN 2020 PERTEMUAN III (RENUNGAN KELUARGA KATOLIK)

BAHAN ADVEN 2020


PERTEMUAN KETIGA

MENJADI SESAMA DENGAN KASIH YANG NYATA

1. Tujuan : 

Umat menyadari panggilannya, seperti orang Samaria yang baik itu, untuk menjadi sesama bagi yang orang-orang lain. Kasih membangun jembatan dan “kita diciptakan untuk mencintai”.

2. Lagu Pembuka

Cinta Kasih Allah  (Puji Syukur 659, bait 1 dan 2)

3. Tanda Salib

P Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus

U Amin

P Tuhan beserta kita

U Sekarang dan selama-lamanya

4. Pengantar

Pada tanggal 3 Oktober 2020, Paus Fransiskus menandatangani Ensiklik “Fratelli Tutti” di Assisi, Italia, tempat kelahiran St. Fransiskus dari Assisi. Pada tanggal 4 Oktober, atau hari berikutnya, ensiklik tersebut dipublikasikan. 

Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong keinginan akan persaudaraan dan persahabatan sosial. Situasi pandemi Covid-19 menjadi latar belakang ensiklik ini. Kedaruratan kesehatan global telah membantu menunjukkan bahwa “tak seorangpun bisa menghadapi hidup sendirian” dan bahwa waktunya sungguh-sungguh telah tiba akan “mimpi sebagai satu keluarga umat manusia” di mana kita adalah “saudara dan saudari semua”, atau dalam bahasa Yesus dalam kisah orang Samaria yang baik hati yang akan menjadi dasar dari permenungan kita hari ini, menjadi SESAMA.

5. Doa Pembuka

P Marilah berdoa (hening sejenak)

Allah Bapa yang penuh kasih dan cinta. Pada hari ini, kami berkumpul di hadapan-Mu untuk memuji dan memuliakan Dikau. Kami ingin mengingat kembali hukum kasih yang Putra-Mu ajarkan pada kami, dan mewujudkannya dalam cara hidup yang nyata. Dengan rendah hati, kami mohon curahkanlah belaskasihan-Mu kepada kami semua supaya kami dapat menjadi sesama bagi saudari-saudara kami di tengah pandemi covid-19 ini. Demi Yesus Kristus Putera-Mu, pengantara kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

U Amin.

6. Bacaan: Lukas 10: 25-37

P Tuhan beserta kita

U Sekarang dan selama-lamanya

P Inilah Injil Tuhan kita Yesus Kristus menurut Lukas

U Dimuliakanlah Tuhan

Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"  Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamumanusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

P.  Demikianlah Injil Tuhan

U.  Syukur kepada Allah

Sharing dalam keluarga:

  1. Perintah Allah yang mana yang juga ditulis dalam hukum Taurat untuk mencapai hidup yang kekal? 
  2. Siapa dari tiga pribadi ini (imam, orang Lewi, orang Samaria) yang paling berkesan untukmu? Mengapa?
  3. Siapakah yang disebut dengan sesama? Mengapa ia disebut demikian?
  4. Ceritakan apakah dalam hidup aku pernah menunjukkan belas kasih dalam bentuk yang nyata kepada orang di sekitarku? 

Peneguhan

1. Dalam ensiklik “Fratelli Tutti”, Paus Fransiskus menggarisbawahi situasi pandemi Covid-19 yang menyerang dunia. Paus menyebutnya “awan gelap” karena dalam situasi pandemi covid 19, ada juga banyak penyimpangan zaman ini: manipulasi dan deformasi konsep-konsep demokrasi, kebebasan, keadilan; hilangnya makna komunitas sosial dan sejarah; cinta diri dan ketidakpedulian terhadap kesejahteraan bersama; meningkatnya logika pasar yang didasarkan pada keuntungan dan budaya membuang; pengangguran, rasisme, kemiskinan; ketidaksamaan hak dan akibat-akibatnya seperti perbudakan, perdagangan manusia, dan sebagainya.  Di tengah awan gelap ini, satu dengan yang lain harus menjadi saudara. Paus mengajak supaya semua orang bekerja bersama, menjadi sesama/saudara satu dengan yang lain. 

  1. Bacaan injil dari kisah orang Samaria meneguhkan pengalaman menjadi sesama bagi mereka yang menderita. Mengasihi sesama manusia bukan karena mereka sama dengan kita, atau berbuat baik kepada kita, tetapi karena Tuhan menghendaki kita menyatakan kasih-Nya kepada sesama kita. 
  2. Perikop Injil di atas diakhiri dengan kata-kata Yesus: Pergilah, dan perbuatlah demikian. Artinya, kasih yang menjadikan kita sesama dan saudara perlu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan.

AKSI KELUARGA

Keluarga membicarakan aksi konkret yang bisa dibuat sebagai bentuk kepedulian di tengah pandemi covid-19 bagi orang lain yang lebih menderita karena terdampak pandemi covid-19. Aksi konkret ini kemudian dilaksanakan esok harinya dalam kurun waktu seminggu sebelum pertemuan ke-4.

Doa Penutup

P Allah yang penuh cinta dan kasih, kami bersyukur karena cinta yang Engkau tunjukan kepada kami hingga hari ini kami dapat bersama sebagai keluarga berkumpul dan bercakap bersama.  Semoga kami pun digerakkan untuk berbagi kasih secara nyata kepada mereka yang membutuhkan agar kami dapat menjadi sesama bagi mereka. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang  segala masa.

Amin

Berkat Penutup

P Tuhan beserta kita

U Sekarang dan selama-lamanya

P Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan menganugerahkan berkatnya kepada kita: 

P Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus

U Amin.

Lagu Penutup

Cinta Kasih Allah  (Puji Syukur 659, bait 1 dan 2)


SUMBER: KOMKAT, KOMKEP, KKI - KEUSKUPAN PURWOKERTO

0 Response to " BAHAN ADVEN 2020 PERTEMUAN III (RENUNGAN KELUARGA KATOLIK)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel