RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 9 SEPTEMBER 2020)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 9 SEPTEMBER  2020

PEKAN BIASA XXIII (Hijau)

St. Petrus Klaver

BACAAN I: 1Kor 7:25-31

MAZMUR: 45:11-12.14-15.16-17

BACAAN INJIL: Luk. 6:20-26

Injil Lukas 6:20-26

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."


RENUNGAN:

Sabda bahagia dalam Injil disampaikan Yesus bukan dalam bingkai ataupun narasi menjajakan kemiskinan sebagai keutamaan dan mencerca kekayaan sebagai sumber kutuk. Bukan juga wacana murahan yang menjadikan orang miskin sebagai komoditi dagang politik untuk memperoleh popularitas dan pencitraan sebagai pembela kaum miskin.

Injil adalah warta gembira yang memerdekakan dan membawa pengharapan baik bagi yang miskin maupun yang kaya. Yang satu tebelit kemiskinan dan yang lain terjerat ikatan-ikatan kekayaan. Himpitan kemiskinan dan jerat kekayaan sama-sama dapat menistakan kemanusiaan yang bermartabat. Keduanya sama-sama berpotensi membusukan kemanusiaan dan membuat manusia melupakan Tuhan. Kita diajak untuk memerangi kemiskinan agar martabat manusia ditinggikan segaligus menggerakan orang untuk berbagi harta kekayaan sehingga kekayaan sungguh menjadi berkat dan sarana memuliakan kemanusiaan. Sikap yang diharapkan adalah kemerdekaan batin terhadap sarana dan materi serta menempatkan Tuhan sebagai satu-satunya andalan dan pengharapan kita. Beberapa prinsip dasar yang dapat membantu agar materi dan harta kekayaan bisa menjadi berkat sejati adalah mempertanyakan: dari mana asalnya (sah, halal, hasil kerja keras), digunakan untuk apa (mengembangkan diri, membawa kebaikan bersama, memuliakan Tuhan), dan sikap lepas bebas, tidak terbelenggu sehingga sungguh-sungguh mengandalakan Tuhan.

Tuhan Yesus, semoga kami semakin mengalami perjumpaan mendalam dengan Dikau sebagai satu-satunya pengharapan dan andalan dalam hidup kami. Amin

0 Response to " RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 9 SEPTEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel