RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 16 SEPTEMBER 2020)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

RABU, 16 SEPTEMBER 2020

PEKAN BIASA XXIV (Warna Liturgi Hijau)

PW. St. Cornelius, Paus

BACAAN I: 1Kor. 12:31-13:13

MAZMUR: 33:2-3.4-5.12.22

BACAAN INJIL: Luk. 7:31-35

Injil Lukas 7:31-35

Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."

RENUNGAN:

Dalam penutup ‘madah kasih’ yang dituliskannya kepada Jemaat Korintus, St. Paulus membuat kesimpulan menarik: “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih”. “Madah kasih” adalah salah satu perikop favorit dan sering dipilih sebagai bacaan pemberkatan perkawinan. Bukan hanya untuk hidup perkawinan, iman, harapan dan kasih adalah keutamaan dasar kristiani.

Kata ‘kasih’ dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan kata Yunani ‘agape’ yaitu pemberian diri atau pengorbanan diri. Kasih mendapatkan makna yang terdalam dan sempurna manakala ada tindakan permberian diri secara tulus tanpa pamrih bukan mengorbankan diri untuk mereka yang dikasihinya. Kita semua dipanggil untuk mencapai kesempurnaan kasih seperti yang dimaksudkan Yesus ketika memberikan perntah baru yaitu ‘supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu’. 

Dalam pepatah ada mengatakan “Dalam hal-hal yang prinsip, jagalah kesatuan. Dalam hal-hal meragukan, gunakanlah kebebasan dan nurani. Dalam segala, berlaku hukum kasih”. Sebagai orang kristiani, kita diajak menempatkan kasih sebagai hukum tertinggi dalam menghadapi berbagai situasi tantangan dan persoalan hidup sehari-hari. Kadang kala menghadapi situasi yang serba salah, sulit dan rumit, seperti dihadapi Yesus. Kita tidak perlu menjadi orang-orang yang terombang-ambing atau galau oleh ‘kata orang’ atau komentar orang. Sejauh kita melakukan segalanya dalam semangat kasih yang tulus, pada akhirnya kita dibenarkan karena kita memang melakukan sesuatu yang baik, benar, dan mulia. Kita menjadi semakin berhikmat, karena melakukan sesuatu yang benar, bukan karena mau menyenangkan orang. “Hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya”

Ya Yesus, semoga kami semakin hidup dalam kasih sejati. Di tengah berbagai situasi hidup yang kadang rumit dan sulit. Mampukan kami berhikmat dengan menjadikan hukum kasih sebagai suluh dalam setiap keputusan dan tindakan kami. Amin  


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 16 SEPTEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel