RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 01 SEPTEMBER 2020)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 01 SEPTEMBER  2020

PEKAN BIASA XXII (Hijau)

HARI KITAB SUCI NASIONAL 

St. Pedro Armengola

BACAAN I: 1Kor 2:10b-16

MAZMUR: 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14

BACAAN INJIL: Luk. 4:31-37

Injil Lukas 4:31-37

Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.


RENUNGAN:

Paus mengajak jemaat di Korintus untuk melalui suatu proses perubahan dalam kehidupan seorang kristiani yaitu bergerak dari manusia duniawi menuju manusia surgawi. Manusia duniawi ditandai dengan cara pikir dan visi hidup yang digerakan oleh hikmat manusiawi. Sedangkan manusia surgawi senantiasa dituntun oleh hikmat Roh Kudus. Dalam peziarahan hidup didunia ini, kita senantiasa berada dalam tarik ulur antara manusia duniawi dan manusia surgawi. Kita diundang untuk semakin konsisten dan semakin kokoh sebagai manusia surgawi. Gambaran pergumulan yang serupa ditampilkan dalam Injil ketika Yesus mengusir roh jahat dari seorang yang kerasukan setan yang menyata dalam ungkapan, “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, Apa urusan-Mu dengan kami?”.

Dalam berbagai kesempatan Paus Fransiskus mengingatkan agar kita waspada terhadap gejala yang disebutnya dengan istilah “part time christian” atau orang kristiani paruh waktu. Paus mengatakan, “Kita tidak bisa menjadi orang kristiani paruh waktu. Jika Kristus menjadi pusat kehidupan kita, Dia hadir dalam segala sesuatu yang kita lakukan”. Hal ini menegaskan bahwa manusia rohani adalah manusia yang menjadikan Kristus sebagai pusat hidupnya.

Pertanyaan untuk kita adalah sungguhkah Yesus telah menjadi pusat hidup kita? Kadang kala kita membuat sekat-sekat atas waktu, energi, perhatian dan mengalokasikannya untuk masing-masing bidang kehidupan kita. Berapa persentase yang kita berikan untuk Tuhan secara formal? Namun, ada hal yang lebih penting lagi dari sekedar alokasi dan persentase, yaitu hal yang menjiwai dan mewarnai seluruh dinamika hidup kita. Bisa jadi kita ‘menggembok’ atau ‘melokalisasi’ wilayah Tuhan boleh masuk dalam hal-hal tertentu seperti doa, devosi, Ekaristi, dll. Kita menghalangi Tuhan masuk dalam relung-relung hidup kita, keputusan-keputusan yang kita ambil. Kalau demikian, kita memang masih menjadi orang kristiani part time, bahkan lebih buruk lagi.

Ya Yesus, bukalah hati kami agar kami hanya mengandalkan-Mu dalam seluruh pergumulan hidup kami. Amin   


0 Response to " RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 01 SEPTEMBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel