RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 14 AGUSTUS 2020)


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

JUMAT, 14 AGUSTUS 2020

PEKAN BIASA XIX (WARNA LITURGI HIJAU)

PW. St. Maximilanus Maria Kolbe

BACAAN I: Yeh. 16:59-63

MAZMUR: Yes. 12:2-3.4abcd.5-6

BACAAN INJIL: Mat.19:3-12

Injil Matius 19:3-12

Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."

RENUNGAN:

Perjanjian Allah dengan bangsa Israel di Sinai seharusnya berjalan setia untuk menanti isi perjanjian itu. Namun, sebagaimana kita ketahui bahwa Israel tidak setia, maka pantaslah meraka mendapat hukuman. Hanya saja Allah mau mengampuni mereka karena Allah Mahabesar dan Mahakasih.

Kehidupan keluarga yang diikat dengan perjanjian nikah untuk saling setia merupakan cerminan kasih Allah yang istimewa dalam keluarga. Terikat tak terceraikan. Kasih-setia itu dasar utama dalam relasi hidup bersama sebagai keluarga. Bayangkan saja kalau kehidupan keluarga sudah kehilangan kasih, tragedi akan mengancam keutuhan keluarga. Atau dapat dikatakan bahwa tidak ada keluarga bahagia tanpa kasih. Jika, ikatan yang tidak terceraikan melambangkan persatuan Kristus dengan Gereja-Nya. Tak ada Gereja tanpa Kristus. Maka, setiap pasangan keluarga kristiani hendaknya berusaha dan berjuang untuk tetap setia satu sama lain, walaupun disadari bahwa dirinya lemah. Saling memaafkan dan mengampuni antar pasangan suami-istri menjadi kekuatan istimewa dalam menjalani kehidupan yang harmonis dalam keluarga.

Ya Tuhan Allah, berilah kekuatan cinta kasih-Mu kepada setiap keluarga kristiani agar senantiasa mereka sungguh dapat menjadi saksi cinta-Mu. Amin 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 14 AGUSTUS 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel