RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 24 JULI 2020)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

JUMAT, 24 JULI 2020

PEKAN BIASA XVI (WARNA LITURGI HIJAU)

St. Krostoforus; Sta. Kristina

BACAAN I: Yer. 2:14-17

MAZMUR: 31:10.11-12ab.13

BACAAN INJIL: Mat.13:18-23

Injil Matius 13:18-23

Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.

Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat."

RENUNGAN:

Sesungguhnya orang beriman adalah pendengar sabda Allah yang baik. Karena sabda Allah adalah sumber pengetahuannya, kesetiaan untuk melaksanakan-Nya menjadi jaminan bahwa seorang beriman mengetahui bahwa ia berada di jalan-Nya. Kejahatan, derita, tetakberdayaan, sering kali dialami oleh orang beriman karena ketidaksetiaannya.

Perumpamaan penabur dan benih menuntun kita untuk memahami maksud Tuhan atas sabda-Nya. Tuhan senanatiasa mengharapkan umatnya menyiapkan hati, memiliki keterbukaan hati untuk menuruti firman-Nya. Dalam tuntunan kehendak-Nya yang sungguh dapat ditemukan dalam Sang Sabda, manusia beroleh rahmat dan berkat yang melimpah. Apakah kita sudah menjadi ‘tanah yang baik’ untuk sabda Tuhan? Atau, justru hati kita seperti ‘tanah yang berbatu-batu’ sehingga tidak ada tanda-tanda kehidupan dalam diri kita? Kita dituntut untuk menjadi ‘tanah yang baik’ bagi firman Tuhan. Hal itu menyatakan dalam kesiapsediaan kita mendengar dan melaksanakan firman Tuhan yang berbuah dalam sikap hidup kita seperti kejujuran, solidaritas, saling mengampuni, saling menerima perbedaan, dan saling berbagi.

Tuhan, bukalah hati kami untuk dapat mendengarkan sabda-Mu dan menjadikan pedoman hidup serta jalan menuju hidup sejati yaitu bersatu dengan Engkau. Amin 

Share this post