RENUNGAN HARIAN (SABTU, 22 FEBRUARI 2020)


RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SABTU, 22 FEBRUARI 2020
PEKAN BIASA VI (Warna Liturgi Hijau)

St. Margaretha dr Cortona
BACAAN I: Yak. 3:1-10
MAZMUR: 12:2-3.4-5.7-8
BACAAN INJIL: Mrk. 9:2-13

Injil Markus 9:2-13
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia."

RENUNGAN:
Yakobus mengingatkan kepada jemaat untuk menjaga lidah dengana bijaksana. Digambarkan bahwa lidah itu seperti stir sebuah kapal, bahkan kapal besar apapun dan diterjang angin sehebat apapun dengan stir yang kecil bisa dikendalikan dengan baik. Bahkan ganasnya hewan masih bisa dikendalikan, namun ketika lidah kita yang kecil ini berbicara salah, bisa menimbulkan malapetaka. Dengan mengendalikan lidah, keselamtan dan kedamaian manusia akan tercapai.
Kisa yang sama juga disampaikan Yesus ketika para muridnya mengalami kemuliaan bersama-Nya atas puncak gunung. Dengan tegas ketika mereka turun, para murid diminta untuk menjaga lidahnya dengan tidak menceritakan kepada siapa pun sampai pada saatnya nanti. Menceritakan dengan tepat, menggunakan lidah dengan baik adalah jalan untuk mencapai kemuliaan. Dengan pesan yang disampaikan Yesus kepada murid-Nya, Ia ingin mendidik mereka untuk menggunakan lidah dengan bijaksana. Melalui sabda ini kita diajak untuk menyampaikan sesuatu dengan bijak; mana yang perlu, mana yang penting, dan mana yang mendesak untuk dikatakan.
Bapa Yang Berbelas Kasih, semoga lidah kami tidak digunakan untuk menyakiti sesama dan menyebarkan berita bohong. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 22 FEBRUARI 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel