SAKRAMEN IMAMAT

Sakramen Imamat atau disebut juga Sakramen Tahbisan adalah salah satu sakramen dari tujuh sakramen gereja katolik yang ada. Sakramen Imamat mencakup tiga tingkatan, yaitu Tahbisan Diakon, Tahbisan Imam, dan Tahbisan Uskup. Melalui penumpangan tangan dan juga doa tahbisan maka resmilah mereka menjadi yang tertahbis sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Sakramen ini memberikan pengkudusan bagi mereka yang tertahbis dan memperoleh tugas. Tugas bagi mereka yang sudah ditahbiskan ada tiga yaitu, tugas memimpin (Tugas Rajawi), tugas menguduskan (Tugas Imamat), dan mewartakan (Tugas Kenabian) sesuai dengan kitab dalam perjanjian lama. Tugas yang diberikan ini dilaksanakan secara terpisah dan dijalankan masing-masing dengan orang-orang yang berbeda. Dalam upacara tahbisan ini biasanya ditandai dengan pengenaan pakaian, pengurapan minyak, dan mempersembahkan kurban. 

Apa makna sakramen imamat? 
Makna Imamat yang Pertama adalah dalam tradisi gereja katolik sakramen imamat merupakan partisipasi khusus tugas dan jabatan Yesus Kristus yang satu-satunya Imam Agung dan mediator antara Allah dan Manusia. Mereka yang sudah ditahbiskan diharapkan untuk dapat bertindak dalam rangka tugas Yesus dalam pribadi Yesus. Dimana mereka mengambil bagian dalam tri tugas Kristus yaitu sebagi Imam, sebagai Nabi, dan sebagai Raja. 
Makna Imamat yang Kedua adalah Materai Kekal. Materai Imamat memberikan tanda rohani yang tak terhapuskan dan tidak dapat diulangi. Panggilan Yesus yang diterimanya adalah tanda abadi pada dirinya.
Makna Imamat yang ketiga adalah Rahmat Roh Kudus. Sakramen imamat memberikan rahmat Roh Kudus untuk melaksanakan misi mereka yang ditahbiskan. Rahmat Roh Kudus memberikan daya untuk mencapai tujuan yang menjadi sasaran pelayanannya demi pelayanan terhadap Tuhan dan terhadap sesama. Mereka yang ditahbiskan harus bisa menjadi teladan bagi umat-umatnya dengan keyakinan yang didasarkan persekutuan dan persahabatannya dengan Yesus Kristus.
Makna Imamat yang keempat adalah Komunitas. Sesudah ditahbiskan seorang Imam tidak dapat berdiri sendiri, ia digabungkan kedalam suatu komunitas. Para imam dapat melaksanakan tugas mereka hanya ketergantungan dan kesatuannya dengan Uskup. Mereka harus bergabung dengan komunitasnya, karena imam membutuhkan imam yang lain dalam tugasnya.
Itulah gambaran tentang sakramen imamat didalam gereja katolik. Bagaimana gereja menempatkan sakramen imamat sebagai sebuah panggilan hidup dan merupakan sakramen bahwa panggilan hidup gereja katolik ada dua yaitu awam yang suci, dan menjadi imam yang suci.

0 Response to "SAKRAMEN IMAMAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel